Temankita.com, Samarinda-Ribuan penumpang KM Adhitia satu persatu mengantre untuk menuruni tangga turun ke daratan di Pelabuhan Samarinda.
Terlihat sejumlah petugas Pelabuhan, Polri-TNI dan Basarnas bersiaga di dermaga pelabuhan yang semakin padat penumpang.
Para penumpang yang datang rata-rata merupakan warga yang pulang kampung sebelum Lebaran Idul Fitri. Kebanyakan mereka merupakan pekerja dan pelajar.
Tampak juga para kuli panggul berada di dermaga untuk memberikan layanan angkutan jasa barang-barang penumpang yang minta diantarkan ke pinggir jalan.
Jumlah penumpang yang turun berdasarkan manifest kapal sebanyak 1775 orang dari 1800 orang kapasitas penumpang kapal KM Adhitia.
Seorang penumpang yang bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Kota, Syamsul Alam, mengaku sengaja memilih keberangkatan hari Minggi (30/4/2023) agar tiba di Samarinda pada akhir libur kerja.
“Saya bersama keluarga sengaja memilih tiba hari ini (Senin) karena memang besok Selasa (2/5/2023) hari pertama kerja,” ucap Syamsul.
Penumpang tidak hanya turun di Samarinda, sebagian melanjutkan perjalanan ke luar Kota Samarinda seperti Sangatta, Bontang Kukar dan Kubar.
Seperti Zakaria, penumpang asal Kukar, mengaku sudah memesan tiket jauh hari sebelum kapal berangkat.
“Saya membeli tiket duluan, beberapa hari sebelum kapal berangkat karena takut kehabisan,” jelas Zakaria.
Di tempat terpisah, Kepala Seksi Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli (Kasi KBPP) Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Samarinda, M Ridha R mengatakan, kedatangan KM Adhitia merupakan puncak arus balik pasca Lebaran Idul Fitri.
“Hari ini (Senin) merupakan puncak arus balik H+8 libur lebaran. Kebetulan ada kapal yang membawa penumpang dari Parepare sebanyak 1775 orang dari kapasitas kapal 1800 orang,” ucap Ridha.
Ridha menambahkan meski jumlah penumpang kapal mencapai ribuan orang, pihaknya sudah mengantisipasi terjadinya kepadatan di dermaga yakni dengan hanya memperbolehkan calon penumpang ataupun penumpang kapal yang boleh memasuki kawasan tersebut.
“Alhamdulillah, dari awal kami sudah persiapkan. Bahan evaluasi lebaran tahun lalu juga libur Nataru di mana banyak terdapat kekurangan. Sehingga dengan kekurangan tersebut, kami bekerja sama dengan tim mulai dari TNI, Polri, Basarnas, Pelindo dan stakeholder dengan KSOP saling bahu membahu menerapkan aturan-aturan yang kita putuskan itu, di antaranya pengantar tidak boleh masuk, juga penjual asongan tidak boleh masuk sampai di atas kapal. Dengan metode ini betul-betul yang tersaring keluar atau masuk adalah calon penumpang yang memiliki tiket sesuai dengan KTP atau legalitasnya sehingga kita bisa mengurai kemacetan yang ada di area Pelabuhan Samarinda,” pungkasnya. (AS)
Leave a Reply