DPTPH Kaltim Bagikan Alsintan di Gerakan Pangan 1000 Ha Kukar

Temankita.com, Samarinda-Di tengah kegiatan Gerakan Pangan 1000 Ha di Kukar, DPTPH (Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Holtikultura) Kaltim menyalurkan bantuan alat mesin pertanian (alsintan) untuk sejumlah petani di daerah tersebut.

Acara yang berlangsung pada Senin, (3/7/23) di Lapangan Bukit Biru, Kelurahan Bukit Biru, Kecamatan Tenggarong itu, dihadiri Gubernur Kaltim dan jajarannya, juga anggota DPRD Kaltim Baharuddin Demmu serta para pelaksana di lapangan.

Rini Susilawati, Pelaksana Harian (PLH) Kepala Dinas DPTPH Kaltim, menyampaikan laporan tentang total alat bantuan yang diberikan, yaitu sebanyak 295 unit akan didistribusikan ke 9 kecamatan di Kutai Kartanegara.

“Untuk hari ini, akan ada 38 unit handtractor dan 2 unit alat combine untuk panen padi yang akan dibagikan kepada 19 kelompok tani di kecamatan Tenggarong,” jelasnya.

“Bantuan alsintan ini bertujuan untuk mendukung upaya presisi pertanian dan meningkatkan produksi tanaman pangan serta holtikultura di Kaltim,” ucap Rini.

Diharapkan, dengan menggunakan alat mesin pertanian yang lebih modern, petani dapat meningkatkan produktivitasnya dan mengurangi ketergantungan pada metode pertanian manual.

Selain bantuan alsintan, program ini juga mencakup pembinaan dan bantuan lainnya, seperti peningkatan sumber daya manusia (SDM) dan sarana produksi (saprodi).

“Tujuan dari program ini adalah memberikan dukungan yang komprehensif kepada petani agar mereka dapat mengoptimalkan potensi pertanian di Kutai Kartanegara,” paparnya.

Untuk menjadi penerima bantuan, petani harus terdaftar dan teregistrasi secara sistematis dalam sistem yang ada.

Mereka juga diharuskan menyusun proposal dan menjadi anggota Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) yang telah aktif selama minimal 2 tahun dan kemudian diverifikasi secara faktual komoditas yang dapat mereka tanam oleh pemerintah setempat.

Gubernur Kaltim, Isran Noor, dalam sambutannya menyampaikan bahwa program ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas produksi pertanian di tengah ancaman El Nino.

“Harus diketahui, bahwa Kutai Kartanegara merupakan barometer produsen pertanian, terutama pangan di Kaltim. Oleh karena itu, hal tersebut harusnya menjadi sebuah peluang bagi para petani di Kaltim,” jelas Isran Noor.

Meskipun beberapa waktu terakhir terjadi penurunan areal pertanian akibat ekspansi tambang, masih ada lahan-lahan lain yang dapat dimanfaatkan untuk produksi pangan.

Gubernur Isran Noor juga menyebutkan bahwa Kaltim akan menjadi Ibu Kota Nusantara (IKN). Guna mendukung tujuan tersebut, perlu dilakukan perluasan lahan pertanian.

“Ke depan kita akan menjadi IKN, tentu nantinya kebutuhan pangan juga akan semakin meningkat dan kualitas yang bagus juga semakin diperlukan demi kebutuhan pangan yang baik. Ini menjadi tantangan sekaligus peluang untuk kita semua, mengingat permintaan pangan terus meningkat baik dalam jumlah maupun kualitasnya,” jelasnya.

Meskipun aktivitas tambang membatasi lahan pertanian, Isran menekankan bahwa industri tambang juga turut memiliki peran penting dalam pembangunan dan perekonomian Kaltim.

Ketua Kelompok Tani Suka Karya, Ketut Tastra, juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada pihak Pemerintah Provinsi Kaltim atas bantuan alsintan yang diberikan.

“Kamo berharap agar bantuan semacam ini dapat dilakukan lagi di masa mendatang untuk mendukung petani dalam mengembangkan usaha pertanian mereka,” papar Ketut.

Dengan adanya bantuan alsintan dan dukungan yang diberikan, diharapkan para petani di Kutai Kartanegara dapat terus memotivasi diri dan mengembangkan usaha pertanian mereka.

“Hal ini diharapkan dapat mendorong peningkatan produksi pangan serta mencapai keberlanjutan pertanian di masa depan,” tutup Ketut.
(AS)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *