Temankita.com, Samarinda- Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian menyebutkan salah satu keuntungan menjadi guru penggerak, yakni diprioritaskan menjadi kepala sekolah maupun pengawas. Oleh sebab itu dirinya mengimbau agar tenaga pengajar untuk berpartisipasi menjadi guru penggerak.
Dalam Sosialisasi Guru Penggerak Hetifah menyebut, guru penggerak memiliki pengaruh besar dalam dunia pendidikan, khususnya di Kaltim. Hal itu untuk Mewujudkan Pelajar Pancasila bersama Balai Guru Penggerak (BGP) Kemendikbudristek RI di Hotel Aston Samarinda, Selasa (25/7/2023).
“Fungsi Guru Penggerak ialah memberikan pengaruh kepada lingkungan sekolahnya, ataupun di luar,” ucapnya.
Menurutnya jika partisipasi Guru Penggerak terlalu sedikit, maka pengaruh terhadap pendidikan terbilang kecil. Dirinya pun meminta kepada para pengajar yang belum tergabung sebagai Guru Penggerak agar bisa mendaftar dan menjadi agen perubahan dalam pendidikan.
“Bagi yang merasa memiliki kualifikasi, segera mendaftarkan diri menjadi guru penggerak karena mereka adalah kunci transformasi pendidikan menjadi lebih baik,” jelasnya Ia melanjutkan, Berdasarkan Permendikbudristek No 40/2021, dan selama memenuhi syarat Guru Penggerak dapat menjadi kepala sekolah tanpa harus menjadi pelaksana tugas.
“Banyak keuntungan jadi Guru Penggerak, salah satunya adalah ilmu baru dalam meningkatkan kompetensinya. Bahkan, mereka diprioritaskan menjadi kepala sekolah,” lanjutnya.
Sementara itu, Kepala Balai Guru Penggerak (BGP) Kaltim Wiwik Setiawati memaparkan terkait skema pelatihan yang akan dihadapi Guru Penggerak dalam meningkatkan kompetensinya. Ia menyebut, Pelatihannya intensif selama enam bulan, baik itu daring, luring, ataupun di sekolah.
Wiwik menjelaskan, program Guru Penggerak melibatkan beberapa aktor seperti instruktur, fasilitator, pengajar praktik, dan calon guru penggerak (CGP).
“Kalau daring akan ketemu instruktur dan fasilitator, kemudian untuk luring akan ketemu pengajar praktik dalam pendampingan individu,” tutupnya.(AR)
Leave a Reply