Pendidik Inovatif Bakal Lahirkan Siswa Kreatif

Temankita.com, Samarinda- Kurikulum belajar merdeka makin sering disosialisasikan. Tujuannya, membangun pemikiran bahwa situasi atau zaman menuntut inovasi di kalangan pendidik demi melahirkan generasi muda yang mumpuni . Sebab pendidik yang inovatif akan melahirkan siswa yang kreatif. Hal itu disampaikan anggota Komisi X DPR RI dari Dapil Kaltim, Hetifah Sjaifudian pada hari ini (15/8) di tengah diskusi garapan Balai Guru Penggerak Provinsi Kaltim, Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Kaltim dan Diknas Balikpapan. Diskusi Pendidikan bertajuk Transformasi Guru dalam Merdeka Belajar ini, digelar di Hotel Swissbel Balikpapan. Diskusi diikuti tak kurang dari 120 orang kepala sekolah dan guru PAUD/ TK, SD, SMP, SMA dan SMK se-Kota Balikpapan.

Diskusi yang dihadiri Hetifah Sjaifudian selaku Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Wiwik Setyawati (Kepala Balai Guru Penggerak Provinsi Kalimantan Timur), Ganung Pratikno (Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan) serta Khairullah (Kepala Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Kaltim), berlangsung hangat dan interaktif.

Dalam sambutannya sebagai pelaksana lokal, Ganung Pratikno menyampaikan bahwa pembangunan SDM menjadi pengarusutamaan strategi pembangunan, untuk mengakselerasi pembangunan ekonomi demi kesejahteraan rakyat. Dan untuk memenangkan persaingan global, maka hal ini sudah selayaknya mendapat dukungan penuh dari seluruh pemangku kepentingan.

Sementara Wiwik Setyawati dalam menyampaikan perihal membahas transformasi, maka idem dengan membicarakan perubahan ke arah yang lebih baik. Para guru ketika mengajar tidak hanya memberikan tugas, tetapi juga harus memberikan contoh. Ini juga dikategorikan sebagai sebuah transformasi.

“Guru kalau dulu adalah pusat pembelajaran, di mana semua informasi berpusat pada guru. Tetapi sekarang siswa-siswi juga menjadi pusat pembelajaran dan informasi,” ungkap Wiwik.

Pembicara dalam diskusi ini Yudi Herman menilai bahwa membicarakan transformasi sama halnya dengan membahas perubahan ke arah yang signifikan.

Menurut Ketua Tim Kerja Peningkatan Keprofesionalan Berkelanjutan Ditjen GTK Kemendikbudristek ini, ada tiga kriteria transformasi. Pertama, berubah dari yang dulu ke sekarang, kedua berubah harus signifikan yaitu meyakinkan, dan ketiga transformasi/ perubahan ini harus berkelanjutan.

“Satu contoh, kepala sekolah yang bertransformasi akan menghasilkan kader-kader untuk guru-guru yang lebih produktif dan inovatif,” paparnya.

Hetifah Sjaifudian sendiri mengemukakan bahwa guru saat ini dituntut untuk berperan sebagai pemilik dan pembuat kurikulum, fasilitator dari berbagai sumber pengetahuan, sehingga mendorong untuk mengembangkan murid secara holistik dan teladan serta agen transformasi bagi ekosistem pendidikan.

“Arah perubahan guru diantaranya diharapkan guru menjadi mandiri, berpihak pada murid, adanya inovasi pengembangan sekolah, dimana berkembangnya inovasi dan kolaborasi dengan orang tua, komunitas, untuk menumbuhkan kemandirian dan kepemimpinan murid,” tegasnya.

Lebih lanjut anggota DPR RI yang sudah menjabat tiga periode mewakili daerah pemilihan Kalimantan Timur ini menegaskan, bahwa merdeka belajar merupakan sebuah perombakan total ekosistem pendidikan Indonesia, guna mencapai karakter Pelajar Pancasila dan kualitas pendidikan yang lebih baik. Sehingga mendorong semua pihak, baik guru maupun siswa dapat berpartisipasi secara seimbang.

“Tentunya guru yang terus menyuntikkan semangat berinovasi dalam proses pembelajaran, akan melahirkan siswa yang kreatif dan berkarya positif” tutupnya. (AR)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *