Temankita.com, Samarinda- Walikota Samarinda, Andi Harun, memberikan pandangan yang mendalam mengenai pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dalam acara Dialog Nusantara yang berlangsung pada hari Minggu (3/9/23) di D’Bagios Cafe Jl Basuki Rahmat.
IKN, proyek ambisius yang telah menjadi perhatian seluruh masyarakat negeri ini bahkan dunia, disorot Andi Harun dengan pemikiran sebagai berikut.
Andi Harun mengungkapkan beberapa pertanyaan kunci, di mana salah satunya adalah mengapa Indonesia perlu membangun IKN dalam situasi seperti ini, bahkan terutama ketika janji 80 persen investasi dari luar negeri dan 20 persen dari APBN belum terwujud.
Ia menggarisbawahi bahwa meskipun investasi asing belum masuk, itu bukan alasan untuk menahan proyek ini.
Ia juga menyoroti fase pembangunan IKN yang direncanakan hingga tahun 2045.
Dalam hal ini, Andi Harun menarik perbandingan dengan Kazakhstan yang memindahkan ibu kotanya selama 25 tahun secara bertahap.
“Di Kazakhstan, pembangunan besar-besaran seperti Ibu Kota yang baru di Astana, pastinya tidak perlu menunggu semuanya lengkap terlebih dahulu, tetapi dapat dilakukan dengan tahapan-tahapan yang matang yang sudah ditetapkan melalui fase yang juga matang,” jelas Andi.
Ia juga memberi contoh dari pengalaman pribadinya di Samarinda.
“Saya sebagai Walikota, jika menunggu anggaran untuk pengendalian banjir selama beberapa periode, pasti tidak cukup, dan bahkan bisa membuat permasalahan menjadi semakin rumit,” paparnya.
Ia menekankan pentingnya pendekatan finansial yang strategis dalam proyek-proyek besar seperti ini.
Salah satu aspek yang sangat penting dalam pembangunan IKN adalah isu-isu yang sedang dihadapi di Jakarta.
Ia pun menyatakan bahwa Jakarta tidak lagi memungkinkan sebagai ibu kota, dengan masalah permukaan tanah yang terus menurun dan masalah Jawa sentris.
“IKN diharapkan menjadi solusi yang mampu mengatasi berbagai persoalan ini,” tegasnya.
Andi turut mengajak semua pihak untuk mendukung pembangunan IKN.
Ia meyakini bahwa dengan IKN, Indonesia akan mampu berperan sebagai pemain baru dalam perekonomian global di masa depan.
Ia juga menyoroti pentingnya budaya dan komitmen dalam kerangka IKN, yang akan membantu memperkenalkan dan menduniakan Indonesia di mata dunia, tidak terkecuali budaya yang ada di Kaltim. (AR)
Leave a Reply