Temankita.com, Samarinda- Dampak Kemarau, Mulai PDAM Balikpapan Terapkan Penggiliran Air Bersih kemarau atau kekeringan yang terjadi dalam dua pekan belakangan ini menyebabkan Waduk Manggar sebagai sumber utama air baku bagi warga Balikpapan terus mengalami penyusutan setiap harinya.
Data Perumda Tirta Manuntung (PTMB) atau PDAM Kota Balikpapan menyebutkan, ketinggian air di waduk tadah hujan tersebut masih sekitar 8,12 meter. Setiap harinya proses produksi air dari waduk itu menyusut ke level air hingga 2,37 cm.
Plt Dirut PTMB Rita mengatakan, pihaknya telah mempersiapkan langkah mitigasi, salah satunya dengan melakukan penurunan kapasitas produksi di Waduk Manggar dan Teritip. Di mana dari 8 Instalasi Pengolahan Air (IPA) yang beroperasi hanya tiga IPA yang bakal terdampak kebijakan tersebut. Yakni IPA di kilometer 8, Kampung Damai dan Teritip. Hal itu karena sumber air baku yang berbeda.
“Kami berupaya memperpanjang usia Bendungan Manggar dan Teritip. Dari konsultasi dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan IV, maka PTMB melakukan penurunan kapasitas produksi dari angka normal,” ujarnya, Sabtu (07/10/2023).
Untuk itu, lanjut Rita, pihaknya menurunkan kapasitas produksi dari 1.100 liter per detik menjadi 580 liter per detik di Waduk Manggar. Sedangkan Waduk Teritip menjadi 100 liter per detik dari sebelumnya 220 liter per detik pada kondisi normal. Otomatis kondisi ini berdampak pada 43.014 sambungan rumah di tiga IPA yang menjadi pelanggan PTMB. Mereka akan mengalami jadwal pergiliran distribusi air mulai pekan depan.
“Tanpa penurunan ini saja kita belum mampu melayani seluruh pelanggan. Maka mohon maaf sekali dengan kebijakan ini. Waduk kita kan tadah hujan. Maka kita perlu solusi jangka panjang. Mulai mencari sumur baru dan lainnya,” tuturnya lagi.
Ditambahkan Rita, dengan penurunan kapasitas produksi ini saja waduk Manggar masih bisa bertahan sampai awal November mendatang. Adapun jika berproduksi 100 persen waduk hanya bertahan sampai 27 Oktober 2023. Sementara berdasarkan prakiraan BMKG Balikpapan potensi turun hujan terjadi di akhir Oktober atau Nopember. Namun intensitasnya masih dalam kategori ringan.
“Penjadwalan distribusi air kita mulai 9 Oktober 2023. Pergiliran setiap 2 hari sekali. Kami harap masyarakat bisa paham dan rajin menampung air. Kami juga koordinasi dengan Camat dan Lurah untuk pengiriman tangki air ke daerah pelanggan yang sama sekali tidak mengalir,” tambahnya. (AR)
Leave a Reply