Temankita.com, Samarinda- Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) , terus berupaya meningkatkan manajemen aset di lingkungan sekolah. Salah satu upayanya adalah dengan melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Manajemen Aset.
Bimtek ini telah dilaksanakan sebanyak tiga kali di tahun 2023, dengan total peserta mencapai 1.500 orang. Peserta terdiri dari kepala sekolah, bendahara sekolah dan guru-guru. Materi yang diberikan dalam Bimtek ini mencakup pembukuan, inventarisasi dan pelaporan barang milik daerah.
Kepala Disdikbud Kutim Mulyono mengatakan, bahwa Bimtek ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan peserta dalam pengelolaan aset sekolah. Hal ini penting untuk dilakukan, mengingat masih banyak guru yang belum memahami secara optimal pengelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sebagai aset tetap.
“Pemahaman yang belum optimal seringkali menimbulkan kebingungan, baik pada bendahara sekolah maupun guru itu sendiri,” ungkap Mulyono.
Bimtek ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik kepada para guru, sehingga pencatatan aset tetap dari dana BOS dapat dikelola secara efisien dan akuntabel.
Mulyono menekankan pentingnya pemahaman yang benar dalam pengelolaan aset tetap, guna memudahkan pelaporan keuangan dan menghindari kesalahan, seperti menganggap pembelanjaan habis pakai sebagai belanja modal.
“Pengelolaan aset tetap juga tercermin dalam kebijakan akuntansi di Kutai Timur, di mana peralatan mesin dengan nilai di atas satu juta rupiah dianggap sebagai aset tetap,” tambahnya.
Dalam konteks ini, Mulyono menyoroti perlunya mencatat hibah dari pihak eksternal kepada Pemerintah Kabupaten Kutai Timur, khususnya jika berupa tanah yang dianggap sebagai aset tetap. Pencatatan harus didukung oleh bukti otentik untuk menjaga keakuratan inventaris barang.
Menyadari tugas berat ini, terutama dengan jumlah sekolah di Kutim mencapai 255, Mulyono menganggap keterlibatan guru sebagai langkah krusial.
“Dengan melibatkan guru, kita berharap langkah ini dapat menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih terstruktur dan akuntabel. Pengelolaan aset tetap menjadi landasan yang kuat untuk pembangunan pendidikan berkelanjutan di Kabupaten Kutai Timur,” tutup Mulyono.
Bimtek manajemen aset sekolah yang dilaksanakan oleh Disdikbud Kutim ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan keterampilan peserta dalam pengelolaan aset sekolah. Hal ini penting untuk dilakukan, guna mewujudkan lingkungan pendidikan yang lebih terstruktur dan akuntabel. (AR)
Leave a Reply