Temankita.com, Samarinda- Pasar di Samarinda menjadi tempat yang paling banyak dikunjungi warga Samarinda saat jelang malam pergantian tahun.
Seperti halnya Pasar Segiri Samarinda, ratusan pengunjung memadati lorong masuk ke dalam pasar.
Menurut salah seorang penjual ayam, Masrudi, kenaikan harga ayam dirasakan sejak 3 hari sebelumnya.
“Harga ayam per kilogramnya sekarang mencapai Rp 33 ribu dari yang sebelumnya Rp 25 ribu dan Rp 27 ribu,” terang Masrudi.
Masrudi menyebut, kenaikan harga ayam dirasa sudah biasa setiap kali menjelang tahun baru.
“Kalau penyebabnya saya kurang tahu, cuma memang jika momen tiap tahun baru pasti terjadi kenaikan,” ucapnya.
Meski mengalami kenaikan harga, penjualan juga mengalami kenaikan hingga 30 persen dari penjualan hari sebelumnya.
“Pembelinya tidak ada yang protes. Kalau hari ini penjualan mencapai sekitar 200 ekor ayam,” jelasnya.
Salah seorang pembeli bernama Marni (40) mengatakan, harga ayam tidak mengalami kenaikan yang signifikan.
“Ya sudah biasa jika menjelang hari besar, namun harga ayam kali ini tidak begitu naik harganya,” jelas Marni.
Marni mengaku, membeli ayam tersebut digunakan untuk masak sop yang dikonsumsi dalam perayaan pergantian tahun.
Kenaikan harga juga dirasakan oleh penjual ikan dan yang paling tinggi adalah penjualan ikan laut seperti kakap.
Hal tersebut disampaikan oleh Edi Mustari, akibat kenaikan harga ikan tersebut penjualan menjadi sepi.
“Ambil dari pelelangan saja sudah Rp 100 ribu dan kami jual lagi Rp 110 ribu hingga Rp 120 ribu per kilogramnya. Kalau sebelumnya kita jual seharga Rp 70 ribu per kilogramnya dan paling tinggi Rp 80 ribu,” terangnya.
Edi Mustari menyebut, kenaikan harga ikan tersebut akibat dari permintaan yang tinggi sementara stok ikan berkurang.
“Pembeli banyak datang dan ketika mengatahui harganya tinggi ya akhirnya tidak jadi beli dan yang beli itu bagian restoran saja,” jelasnya.
Para pedagang berharap, kenaikan harga ikan dan ayam bisa kembali normal agar penjualan berjalan lancar kembali. (AR)
Leave a Reply