Temankita.com, Samarinda- Jelang pelaksanaan Pemilu 2024, sekitar tiga puluhan petugas Pemilu di Kota Balikpapan mengundurkan diri. Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Balikpapan Noor Toha menyampaikan, salah satu alasan diantaranya adalah adanya Panitia Pemungutan Suara (PPS) yang diterima sebagai pegawai negeri sipil (PNS).
“Untuk saat ini yang diganti itu ada sekitar 30-an termasuk yang di sekretariatan. Sebagian diantaranya mereka diterima sebagai pegawai di Kementerian, jadi kan tidak mungkin untuk mempertahankannya sebagai PPS,” kata Toha, Senin (8/1/2024).
Ia menjelaskan, petugas ad hoc di KPU untuk PPK di tingkat Kecamatan, PPS di tingkat Kelurahan dan KPPS di tingkat TPS bukan pekerjaan permanen. Sehingga kemudian wajar apabila ketika mendaftarkan diri sebagai petugas ad hoc, mereka tidak punya pekerjaan. Dan kemudian diterima di instansi lain sebagai pegawai, yang bersangkutan lantas mengundurkan diri.
“Ini kan sifatnya ad hoc. Jadi kalua diterima di instansi lain, maka dia pasti memilih yang diterima itu. Maka konsekuensinya kami segera mengganti. Dan kondisi ini dari tahun ke tahun, beberapa Pemilu sudah sering terjadi,” ucapnya.
Ia menyampaikan, pihaknya hanya bisa berharap agar petugas petugas ad hoc yang sudah ada saat ini tidak ada lagi yang mengundurkan diri, apalagi ketika sudah dibekali pengetahuan kepemiluan sebab akan merepotkan.
“ Makanya dalam setiap sambutan selalu saya sampaikan bahwa kalian ini sudah dibekali dan di bimtek, segala ilmu sudah kita turunkan. Jadi mohon kalau tidak darurat betul untuk tidak keluar atau mengundurkan diri. Karena kalau ada keluar ini semua jadi repot,” tambahnya. (AR)
Leave a Reply