Temankita.com, Samarinda-Beberapa hari terakhir ini, warga Kaltim dihebohkan di media sosial soal ribut-ribut seleksi pengibar bendera pusaka (Paskibraka) perwakilan Kaltim untuk HUT RI pada 17 Agustus 2024 mendatang.
Di mana pemuda bernama Gregorius Attara yang berasal Kutai Barat berhasil meraih peringkat pertama di seleksi tingkat Kaltim. Namun hasil keputusan justru berbeda, Gregorius hanya kemudian berstatus cadangan, yang dilpilih di dalam Surat Pemberitahuan Pembentukan Paskibraka tingkat nasional bernomor 55/PE.00.04/06/2024 tertanggal 21 Juni lalu dari Badan Pembina Ideologi Pancasila (BPIP) adalah Sunnu Wahyudi, yang sebelumnya berstatus cadangan saja.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kaltim Sufian Agus menegaskan, pihaknya tidak bisa melakukan intervensi apapun. Seleksi tingkat nasional merupakan kewenangan BPIP.
“Itu langsung dari BPIP, Kaltim lewat Kesbangpol hanya mengutus dua pasang calon, putra-putri Paskibraka perwakilan Kaltim untuk menjalani tes di Jakarta awal bulan lalu,” ucapnya, Rabu (26/6/2024) di ruang kerjanya.
Dijelaskannya, pihaknya mengirimkan dua pasang putra, dan dua pasangan putri ke BPIP, sesuai berita acara tertanggal 17 Mei 2024. Mereka yang cowok adalah Gregorius Attara Y dari SMA 1 Sendawar, Kutai Barat dan Ananda Deni Pradana dari SMA 4 Balikpapan. Sedangkan putri, Uqaila Nur Mahmudah dari SMA YPK Bontang dan Livenia Evelyn Kurniawan dari SMK Santo Fransiskus Asisi, Samarinda.
Keempat nama itu telah ditetapkan usai serangkaian hasil tes. Memang ada sedikit catatan, khusus Ananda Deni Pradana, dari hasil pemeriksaan kesehatan menyeluruh atau medical check up (MCU) terungkap jika calon Paskibraka putra dari Balikpapan itu terkendala di struktur gigi graham dan buta warna parsial.
“Saat rapat, hal itu sempat dibahas namun tak ada keberatan dari perwakilan BPIP. Karena tak ada sanggahan dari penyelenggara tingkat nasional kami kirim keempat nama itu,” sampainya.
Kepala Bidang Ideologi Wawasan Kebangsaan dan Karakter Bangsa Kesbangpol Kaltim Syarifuddin Noor menambahkan, pada keputusan berikutnya, BPIP rupanya meminta Kaltim menganulir Ananda Deni Pradana, karena permasalahan gigi dan buta warna parsialitu. Kabar tersebut didapat jelang keberangkatan calon Paskibraka ke Jakarta untuk menjalani tes.
“Kami optimistis ada peluang untuk Ananda, bahkan dia sudah menjalani operasi perbaikan gigi. Namun BPIP meminta mengirimkan satu lagi nama calon paskibraka putra,” jelasnya
Dan merujuk hasil seleksi tingkat provinsi, Kesbangpol pun mengajukan nama di peringkat ketiga yakni dari Bontang. Namun, setelah meninjau hasil serangkaian tes, BPIP kembali menolak lantaran yang bersangkutan mendapat nilai terendah tes PWK. “Di situlah muncul nama Sunnu Wahyudi dari SMK 2 Sangatta Utara sebagai peringkat keempat,” sampainya.
Karena penentuan calon Paskibraka tingkat nasional ditentukan langsung BPIP, Pemprov Kaltim pun memberangkatkan lima orang, tiga putra dan dan cua putri untuk menjalani tes lanjutan pada 9 – 13 Juni di Jakarta. “Jadi hasil tes saat itu yang jadi pertimbangan BPIP menentukan Paskibraka tingkat nasional. Bukan kewenangan Kesbangpol lagi,” tandasnya. (AR)
Leave a Reply