Temankita.com, Samarinda-Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim terus berupaya untuk menurunkan angka stunting. Berdasarkan data, stunting di Kaltim memang mengalami peningkatan di 5 Kabupaten/Kota. Salah satu upayanya yakni dengan program kolaborasi lintas sektor dan penyuluhan gizi untuk ibu hamil serta anak-anak.
Adapun 5 Kabupaten/Kota yang mengalami peningkatan prevalensi stunting mencakup Kabupaten Kutai Kartanegara dengan persentase 19,15 persen, Kota Samarinda sebesar 18,58 persen dan Kabupaten Berau 19,67 persen. Angka yang lebih tinggi tercatat di Kota Bontang dengan 23,41 persen dan Kabupaten Kutai Timur sebesar 21,78 persen.
Kabid Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinkes Kaltim Fit Nawati mengungkapkan, kenaikan angka stunting di Kaltim disebabkan oleh beberapa faktor. Diantaranya, kondisi kurangnya asupan gizi pada ibu hamil, pola asuh yang belum optimal, serta keterbatasan akses terhadap fasilitas kesehatan di daerah terpencil.
“Kami telah melakukan banyak upaya. Salah satunya adalah berkolaborasi dengan lintas sektor terkait monitoring dan evaluasi langsung di lapangan,” sampainya.
Fit Nawati menambahkan, pihaknya juga bekerjasama dengan berbagai instansi dan organisasi masyarakat untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pencegahan stunting. Penyuluhan tentang gizi seimbang bagi ibu hamil dan anak-anak akan terus digencarkan, terutama di daerah-daerah yang mengalami kenaikan angka stunting.
“Kolaborasi dengan instansi pemerintah, seperti dinas ketahanan pangan dan dinas peternakan, sangat penting. Kami bekerja sama untuk menyamakan persepsi dan membagi tugas pokok serta fungsi (tupoksi) agar upaya penurunan angka stunting di Kaltim bisa berjalan lebih cepat,”tutupnya.(AR)
Leave a Reply