Temankita.com, Samarinda-Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur telah melaunching kios penyeimbang di Pasar Klandasan, Jumat (25/10/2024). Rencananya kios penyeimbang tersebut akan dibuka di dua pasar tradisional di Balikpapan yakni Pasar Klandasan dan Pandansari.
Menindaklanjuti hal tersebut, Pemkot Balikpapan berharap setiap pasar juga ada kios penyeimbangnya. Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Balikpapan Haemusri Umar mengatakan, kios penyeimbang salah satu alternatif kebijakan yang dilakukan oleh Pemprov dalam rangka mengendalikan inflasi daerah. Yang mana seluruh kabupaten dan kota untuk menghadirkan kebijakan tersebut dalam menetralisasi kebutuhan pangan.
“Pedagang yang berdagang di pasar itu tidak melampaui harga yang ada di kios penyeimbang. Yang mana pasokan distribusi ada dan ketersedian komoditinya ada,” ujar Haemusri Umar kepada media, Jumat (25/10/2024).
Haemusri menambahkan, pihaknya setiap hari harga komoditas pangan yang dirilis Disdag dan sistem SP2KP yang dimiliki kementerian perdagangan. “Dari informasi yang disampaikan dari daerah akan menjadi rata-rata nasional,” akunya.
Di mana dalam TPID yang jadi sample awalnya hanya Balikpapan dan Samarinda, sekarang berkembang bertambah PPU dan Berau. Sehingga kebutuhan pangan butuh pengendalian di daerah bukan penghasil.
“Kalau harga komoditas normal saat ini, terutama beras cadangan ada sampai Januari 2025,” akunya.
Haemusri menambahkan, kalau di kios penyeimbang ada HET nya, sementara di pedagang lain harga belum termasuk ongkos angkut dan distribusi. “Secara keseluruhan harga jual komoditi di Pasar Klandasan lebih tinggi, ada selisih Rp 100,” imbuhnya.
Ke depan, dirinya mengharapkan agar semua pasar yang ada di Kota Balikpapan, ada namanya kios penyeimbang, sehingga bisa mengendalikan kebutuhan pangan dan harganya. Karena hampir sebagian besar kebutuhan bahan pokok di Kota Balikpapan dipasok dari luar daerah.
“Kita juga sudah sosialisasikan ke para pedagang dan ini juga program nasional,” tuturnya. (AR)
Leave a Reply