Polemik Penolakan Pencopotan GM Pelindo dan Kepala KSOP, HMI Cabang Samarinda Beri Penjelasan

Temankita.com, Samarinda, 10/03/2025 – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Politani Cabang Samarinda semakin lantang mendesak pencopotan General Manager (GM) Pelindo dan Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP). Mereka menilai kedua institusi ini telah gagal dalam menjalankan pengawasan pelabuhan, yang terbukti dengan terjadinya 22 insiden penabrakan jembatan dalam beberapa tahun terakhir.

Ketua Umum HMI Komisariat Politani menegaskan bahwa kegagalan pengawasan ini bukan sekadar kelalaian teknis, tetapi merupakan bukti nyata dari lemahnya sistem pengendalian di pelabuhan.

“Ini adalah bentuk kegagalan sistematis! Jika pengawasan berjalan dengan baik, maka tidak mungkin insiden penabrakan jembatan terjadi hingga 22 kali. Ini bukan hanya soal kecelakaan, tetapi bukti lemahnya kontrol yang dilakukan oleh Pelindo dan KSOP,” tegasnya.

Sementara itu, ia juga menyoroti keberadaan pilot kapal yang tidak memiliki sertifikasi resmi. Menurutnya, fakta ini semakin memperjelas bahwa pengawasan terhadap operasional kapal sangat lemah dan perlu evaluasi menyeluruh.

“Jika mereka tidak mampu memastikan keselamatan di perairan, lebih baik mundur dari jabatannya! Kami akan terus mengawal kasus ini hingga ada tindakan tegas dari pihak berwenang,” ujarnya.

Di sisi lain, Ketua Umum HMI Cabang Samarinda memberikan penjelasan terkait pemberitaan yang beredar mengenai sikap mereka terhadap pencopotan General Manager (GM) Pelindo Samarinda dan Kepala KSOP. Mereka menegaskan bahwa gerakan yang dilakukan bertujuan mendorong renovasi jembatan yang rusak akibat insiden tabrakan tongkang, bukan memfokuskan pencopotan pihak-pihak terkait.

“Isu yang sampai saat ini berkembang ialah mengenai desakan pencopotan kepala KSOP dan General Manager Pelindo yang sedang ramai dibahas oleh beberapa pihak. Narasi tersebut terkesan cenderung tendesius jika hanya didasarkan pada seringnya insiden tabrakan jembatan. Seharusnya jika ada permasalahan serius dalam pengelolaan KSOP dan Pelindo seperti dugaan korupsi atau penyalahgunaan wewenang, maka desakan pencopotan memang relevan.

Ini tentu menjadi tanda tanya besar, apakah permasalahan ini benar benar dianalisis secara mendalam atau hanya sekedar mencari pihak untuk disalahkan?

“Judul berita yang menyebut kami menolak pencopotan GM Pelindo dan KSOP hanyalah sudut pandang media tertentu. Pada dasarnya, kami mempertanyakan maksud dan tujuan pencopotan tersebut yang sebelumnya diusulkan oleh Senator Kaltim,” ujar Ketua umum HMI Cabang Samarinda.

Dalam kesempatan itu, Syahril menekankan perlunya evaluasi menyeluruh terhadap seluruh pihak terkait, termasuk KSOP, Pelindo, Pemerintah Provinsi Kaltim, dan DPRD Kaltim, atas insiden tabrakan tongkang bermuatan kayu sengon dengan nama lambung Indosukses 28 terhadap Jembatan Mahakam I

“HMI Cabang Samarinda akan melayangkan pernyataan sikap kepada pihak-pihak terkait. Jika kita berbicara kepentingan masyarakat, maka fokus utama haruslah mencegah agar insiden seperti ini tidak terulang kembali. Namun semua harus dikaji secara akademik, dan tidak semena-mena menyatakan sikap,” tegasnya.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *