Temankita.com, Samarinda- Kunjungan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo ke Samarinda, 16–17 Mei 2025, menandai komitmen kuat Polri terhadap keamanan di Kalimantan Timur. Dalam agenda tersebut, Kapolri meletakkan batu pertama pembangunan Aspol Glatik, sebagai bentuk nyata peningkatan kesejahteraan anggota.
Namun, harapan publik jauh lebih besar dari pembangunan fisik. Warga ingin kehadiran Polri yang membumi—tegas menindak, tanpa pandang bulu.
“Jika dia meresahkan masyarakat, maka instruksi kami: tindak tegas, tidak memandang bulu,” tegas Kapolri.
Kondisi keamanan di Kaltim memang menantang. Sepanjang 2025, tercatat:
- 595 kasus narkoba, dengan 767 tersangka dan hampir 100 kg sabu disita.
- Pembunuhan berencana terhadap pengusaha batu bara di depan THM Samarinda, melibatkan sembilan tersangka.
- Sindikat curanmor lintas kabupaten berhasil dibongkar.
- Puluhan kasus kekerasan seksual, termasuk terhadap anak dan di lingkungan pendidikan.
- Tambang ilegal di kawasan KRUS Samarinda, yang pelakunya masih belum tersentuh hukum.
Menanggapi hal ini, Kapolri menyatakan bahwa Operasi Penyakit Masyarakat (Pekat) telah digelar serentak sejak 1 Mei 2025. Ia mendorong partisipasi publik dalam melaporkan gangguan kamtibmas dan berjanji Polri akan bertindak cepat dan adil.
Kaltim kini jadi penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN). Maka stabilitasnya adalah cerminan kesiapan nasional. “Yang ditunggu masyarakat adalah kehadiran nyata di lapangan, bukan sekadar laporan di atas meja,” begitu harapan publik yang disuarakan berbagai pihak.
Jika hukum benar-benar ditegakkan dan rasa aman dirasakan masyarakat, kepercayaan terhadap Polri akan tumbuh bukan karena gedung baru, tapi karena keadilan hadir di mana-mana.(Arianto)
Leave a Reply