Temankita.com, Samarinda – Pemerintah pusat melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kalimantan Timur mengalokasikan lebih dari Rp 900 miliar untuk memperbaiki jalan nasional yang rusak parah di tiga kabupaten, yakni Kutai Kartanegara (Kukar), Kutai Barat (Kubar), dan Mahakam Ulu (Mahulu). Perbaikan akan dilakukan secara bertahap hingga tahun 2027 mendatang.
Kepala BBPJN Kaltim, Hendro Satrio, menyebut Kutai Barat menjadi daerah dengan kondisi terparah, dengan ruas jalan rusak mencapai 37,31 kilometer termasuk titik longsor di ruas Sp. Blusuh–Batas Kalteng.
“Dari data kami, jalan paling rusak terdapat di wilayah Kutai Barat. Penanganannya difokuskan dalam dua paket pekerjaan dengan skema kontrak tahun jamak atau multi years contract (MYC),” jelas Hendro.
Rincian Anggaran Per Kabupaten
- Kubar: Rp 425,2 miliar
- 2025: Rp 56,1 miliar
- 2026: Rp 75,3 miliar
- 2027: Rp 293,8 miliar
- Mahulu: Rp 459,6 miliar
- 2025: Rp 88 miliar
- 2026: Rp 112,7 miliar
- 2027: Rp 258,9 miliar
- Kukar: Penanganan longsor di KM 24 ruas Loa Janan–Samboja dengan anggaran Rp 8,9 miliar, sementara longsor di KM 28 telah selesai dengan anggaran Rp 1,7 miliar. Untuk pemeliharaan rutin di Kukar dialokasikan Rp 22,3 miliar.
Di Mahakam Ulu, proyek strategis akan dimulai Agustus 2025 dengan pembangunan Jalan Tering–Long Bagun dalam beberapa tahap:
- Tahap 1: Sp. Long Hubung/Tering–Long Bagun 6
- Tahap 2 dan 3: Sp. Long Hubung/Tering–Long Bagun 7 dan 8
“Ini menjadi bagian dari upaya percepatan konektivitas di wilayah pedalaman dan perbatasan. Jalan yang layak adalah syarat mutlak bagi pelayanan publik dan pertumbuhan ekonomi lokal,” tegas Hendro.
Dengan anggaran besar yang digelontorkan, proyek ini diharapkan tak hanya memperbaiki akses fisik, tetapi juga membuka isolasi wilayah dan mendorong pemerataan pembangunan di Benua Etam.
(Ar)
Leave a Reply