Temankita.com, Samarinda – Aksi unjuk rasa ribuan mahasiswa yang tergabung dalam 73 aliansi di depan Gedung DPRD Kalimantan Timur, Senin (1/9/2025), berakhir ricuh. Kericuhan pecah setelah massa menolak membubarkan diri meski waktu aksi telah berakhir pada pukul 18.00 Wita.
Imbauan aparat kepolisian agar massa meninggalkan lokasi justru mendapat perlawanan. Massa berteriak menantang, bahkan melemparkan botol, gelas air mineral, hingga batu ke arah aparat yang bersiaga.
Situasi kian memanas, memaksa polisi menembakkan gas air mata dan mengerahkan water canon untuk memukul mundur massa. Ribuan mahasiswa yang semula memadati halaman DPRD Kaltim akhirnya mundur ke arah Jalan Tengkawang hingga aksi perlahan bubar.
Humas aksi, Syafrudin, menegaskan bahwa unjuk rasa dilakukan untuk menyuarakan keresahan masyarakat. “Kami membawa dua tuntutan yang jelas, yaitu hapus aturan yang tidak berpihak pada masyarakat serta mendesak agar praktik KKN tidak lagi terjadi di Kaltim,” katanya.
Sementara itu, Kapolresta Samarinda Kombes Pol Hendri Umar menegaskan bahwa kepolisian tetap menghormati kebebasan menyampaikan pendapat di muka umum. Namun, karena aksi melewati batas waktu dan terjadi pelemparan, pembubaran terpaksa dilakukan.
Dua anggota polisi dilaporkan mengalami luka akibat terkena lemparan batu. “Alhamdulillah kondisinya tidak parah, tapi kami sangat prihatin. Seharusnya aksi bisa berjalan damai tanpa korban,” pungkas Kapolresta.(Ar)
Leave a Reply