Kaltim Siap Bangun Fasilitas Iradiasi Pangan, Gandeng BRIN Dorong Ekspor Produk Lokal

Temankita.com, Samarinda – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menjajaki kerja sama pemanfaatan teknologi nuklir, khususnya iradiasi pangan dan kesehatan.

Kepala Organisasi Riset Tenaga Nuklir (ORTN) BRIN, Syaiful Bakhri, melakukan audiensi dengan Wakil Gubernur Kaltim H. Seno Aji di Kantor Gubernur, Senin (1/9/2025). Dalam kesempatan itu, Syaiful mengenalkan teknologi iradiasi yang dinilai strategis mendukung ketahanan pangan sekaligus membuka akses ekspor lebih luas.

“Harapan kami, BRIN dengan Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Kaltim terus bekerja sama dalam pengembangan teknologi iradiasi ini,” kata Syaiful.

Wagub Seno menegaskan, Pemprov Kaltim sangat menyambut baik inisiatif tersebut. Menurutnya, teknologi iradiasi bisa meningkatkan nilai tambah produk lokal, sekaligus mendukung peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

“Kami akan mendiskusikan usulan ini bersama BRIDA Kaltim. Harapannya, kita mampu membangun fasilitas iradiasi di Kaltim sehingga produk unggulan lokal bisa langsung diekspor,” ujar Seno.

Selama ini, sejumlah produk asal Kaltim masih harus melalui proses iradiasi di Surabaya sebelum diekspor. Jika fasilitas tersedia di Kaltim, jalur distribusi akan lebih efisien.

Produk potensial yang bisa ditingkatkan daya saingnya melalui iradiasi antara lain kratom, kakao Berau, pisang kepok Kutai Timur, serta hasil perikanan. Selain itu, Seno juga menyoroti potensi logam tanah jarang (LTJ) dan thorium di Kaltim yang bisa mendukung pengembangan teknologi nuklir ke depan.

“Bahan baku teknologi nuklir di Kaltim banyak. Dengan dukungan BRIN dan BRIDA, kita bisa mengkajinya lebih lanjut. Saya yakin membangun teknologi nuklir di Kaltim akan lebih mudah,” tegasnya.

Kepala BRIDA Kaltim, Fitriansyah, menambahkan bahwa feasibility study terkait pembangunan iradiator sudah pernah dilakukan bersama BRIN.

Teknologi iradiasi pangan sendiri diyakini aman, aplikatif, sekaligus strategis untuk menjaga kualitas produk, memperpanjang daya simpan, dan meningkatkan daya saing di pasar internasional.(Ar)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *