Temankita.com, Samarinda– Harga Bitcoin kembali melesat pada Jumat (3/10/2025) waktu setempat, mendekati level tertingginya sepanjang sejarah seiring berlanjutnya penutupan sebagian pemerintahan Amerika Serikat (government shutdown) yang kini memasuki hari ketiga.
Dikutip dari CNBC, Sabtu (4/10/2025), Bitcoin diperdagangkan naik sekitar 2 persen ke level 123.874 dolar AS, hanya terpaut 1 persen dari rekor tertinggi sepanjang masa di atas 124.000 dolar AS yang tercatat pada pertengahan Agustus lalu.
Lonjakan harga ini dipicu masuknya arus modal besar ke aset kripto, setelah parlemen AS gagal mencapai kesepakatan soal pendanaan federal. Kondisi tersebut mendorong investor mencari aset lindung nilai di tengah meningkatnya ketidakpastian politik dan ekonomi.
“Penutupan pemerintahan kali ini memang berpengaruh. Saat shutdown era Trump (2018–2019), dampaknya minim. Namun tahun ini Bitcoin bergerak sejalan dengan risiko pemerintah AS, yang paling jelas terlihat dari hubungannya dengan premi obligasi AS,” tulis Geoff Kendrick, analis Standard Chartered.
Dalam sepekan terakhir, Bitcoin sudah menguat 12 persen. Standard Chartered memperkirakan mata uang digital ini akan segera menembus rekor baru dan bahkan berpotensi melaju ke 135.000 dolar AS dalam waktu dekat.
Selain kripto, emas juga ikut menguat sebagai aset safe haven. Harga emas spot naik 0,5 persen menjadi 3.876,55 dolar AS per ounce, dengan kenaikan lebih dari 2 persen dalam sepekan terakhir.
Pasar saham AS pun tak luput dari aksi beli. Indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite masing-masing menguat 0,5 persen dan 0,27 persen pada Jumat, meski ketidakpastian geopolitik kian memanas.
Dengan sentimen global yang masih diliputi keraguan, investor kini semakin melirik Bitcoin sebagai instrumen alternatif untuk menjaga portofolio mereka dari gejolak pasar tradisional.(Ar)
Leave a Reply