Temankita.com, MAHULU – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) terus memperkuat kesadaran publik terhadap tata kelola pemerintahan melalui Sosialisasi Penguatan Demokrasi Daerah (PDD) ke-9. Kali ini, giliran masyarakat Kampung Laham, Kecamatan Laham, Mahakam Ulu (Mahulu) yang mendapat pencerahan tentang “Kepemerintahan Yang Baik Bersumber Nilai Budaya Bangsa”.
Acara yang dilaksanakan di Balai Pertemuan Umum (BPU) Kampung Laham pada 6 Oktober 2025 ini menekankan bahwa kunci menuju tata kelola yang efektif dan bersih bukan hanya pada sistem, tetapi pada penanaman karakter.
Fokus pada Integritas dan Keadilan
Dalam materi yang disampaikan, Good Governance didefinisikan sebagai proses pelaksanaan tugas dalam mengelola negara yang menuntut transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi. Namun, esensi sejati terletak pada lima pilar budaya bangsa yang harus dipegang teguh oleh pejabat publik: Gotong Royong, Musyawarah, Keadilan Sosial, Kesederhanaan dan Kejujuran, serta Toleransi.
Anggota DPRD Kaltim Dapil Kubar-Mahulu, Abdul Rahman Agus, yang hadir sebagai tokoh sentral, menyampaikan penekanan khusus pada integritas. Menurutnya, masalah utama dalam pemerintahan seringkali bukan pada minimnya anggaran, melainkan pada lemahnya karakter.
“Kita tidak akan pernah bisa mewujudkan keadilan dan kesejahteraan di Kubar-Mahulu jika pejabat kita melupakan akar budaya sendiri. Nilai Kesederhanaan dan Kejujuran itu adalah perisai paling kuat dari godaan KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme),” tegas Agus.
Ia menambahkan bahwa pejabat publik di daerah, khususnya di Mahulu, memiliki tanggung jawab moral untuk meneladani nilai-nilai leluhur.
“Jika pejabat meneladani kesederhanaan dan bertindak jujur dalam mengelola sumber daya, maka kepercayaan masyarakat tidak akan pernah luntur. Kesejahteraan rakyat adalah tujuan kita, dan itu hanya bisa dicapai dengan pemerintahan yang bersih,” pungkas Abdul Rahman Agus, politisi yang dikenal vokal memperjuangkan pembangunan di wilayah pedalaman.
Sosialisasi ini, yang dimoderatori oleh Aidio Shiddiq dan narasumber Bahmid Wijaya dan Gabriel Gun Berith, diharapkan menjadi langkah nyata untuk memperkuat fondasi moral birokrasi, sejalan dengan visi mewujudkan pemerintahan yang efektif dan penuh rasa kemanusiaan.(Ar)












Leave a Reply