BPVP Samarinda Gelar Batch ke-2 Program Sustainable Fashion: Dorong Desainer Lokal Lebih Kreatif dan Ramah Lingkungan

Temankita.com, Samarinda — Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Samarinda kembali menggelar Batch ke-2 Program Sustainable Fashion, sebagai kelanjutan dari komitmen lembaga ini dalam mencetak sumber daya manusia kreatif yang berdaya saing tinggi di bidang fesyen berkelanjutan.

Kegiatan yang berlangsung di Workshop Garmen Apparel BPVP Samarinda ini menghadirkan berbagai pelatihan dan workshop yang berfokus pada desain ramah lingkungan, pengolahan limbah tekstil, hingga strategi membangun bisnis fesyen yang beretika.

Program ini terselenggara berkat kolaborasi antara BPVP Samarinda, Temankita.com, dan Fascreeya Indonesia, yang secara konsisten mendorong penguatan sektor ekonomi kreatif berbasis keberlanjutan di Kalimantan Timur.

Kepala BPVP Samarinda, Eka Cahyana Adi menyampaikan bahwa batch kedua ini merupakan tindak lanjut dari antusiasme besar pada pelaksanaan sebelumnya. “Kami melihat banyak talenta muda di Samarinda yang memiliki potensi besar di bidang fashion. Melalui program sustainable fashion ini, kami ingin mereka tidak hanya kreatif, tetapi juga memiliki kesadaran terhadap isu lingkungan,” ujarnya.

Founder Fascreeya Indonesia, Anas Magfur, menjelaskan bahwa keberlanjutan kini menjadi arah baru dalam industri fashion global. Ia menilai penting bagi desainer muda untuk memahami dampak sosial dan lingkungan dari setiap karya yang mereka hasilkan.
“Program ini bukan hanya soal membuat busana indah, tetapi bagaimana kita bisa berkarya dengan tanggung jawab. Sustainable fashion adalah langkah nyata menuju industri yang lebih sadar lingkungan dan berkelanjutan,” tutur Anas.

Sementara itu, Agung Gunawan Wibisono, Creative Director Temankita.com menyoroti pentingnya kolaborasi antara kreativitas dan teknologi dalam membangun bisnis fashion modern. Menurutnya, kemampuan digital menjadi kunci agar pelaku UMKM fashion dapat memperluas pasar dan membangun brand yang kuat.
“Peserta kami dorong untuk memanfaatkan platform digital sejak dini—mulai dari promosi, penjualan, hingga membangun identitas merek. Dunia fashion kini tak hanya soal karya, tapi juga strategi digital yang tepat,” ujarnya.

Sementara itu, Instruktur Emelda Andayani yang turut membimbing peserta selama pelatihan menilai semangat para peserta kali ini sangat luar biasa. “Peserta Batch ke-2 menunjukkan kemajuan signifikan, baik dari sisi teknik menjahit maupun kreativitas desain. Mereka mulai memahami bahwa konsep sustainable fashion bisa diterapkan dengan bahan sederhana, asal ada inovasi dan kesadaran lingkungan,” ungkapnya.

Dalam batch kedua ini, peserta tidak hanya belajar teori, tetapi juga praktik langsung mulai dari mendaur ulang bahan sisa tekstil, membuat konsep desain eco-friendly, hingga menampilkan karya dalam mini fashion show di akhir pelatihan.

Melalui kegiatan ini, BPVP Samarinda berharap dapat terus memperkuat posisi Kalimantan Timur sebagai salah satu pusat pertumbuhan ekonomi kreatif berbasis keberlanjutan di Indonesia.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *