Temankita.com, Balikpapan, 13 Oktober 2025 — Polda Kalimantan Timur menggelar kegiatan Evaluasi dan Analisis Ketahanan Pangan Kalimantan Timur dengan fokus pada penguatan program tanam jagung, Senin (13/10/2025). Kegiatan berlangsung di ruang Rupatama Lantai 3 Polda Kaltim dan dipimpin langsung oleh Kapolda Kalimantan Timur.
Acara ini dihadiri oleh para Kapolres jajaran, perwakilan GAPKI (Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia) Kalimantan Timur, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, serta para pelaku usaha di bidang perkebunan dan pertambangan. Ikatan Alumni Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman (IKA Faperta Unmul) turut hadir sebagai mitra strategis dalam program ketahanan pangan daerah.
Dalam kesempatan tersebut, Kapolres Samarinda memaparkan hasil positif dari program tanam jagung di wilayahnya. Ia menjelaskan bahwa selama tahun berjalan, Samarinda mencatat peningkatan signifikan baik dari sisi luas lahan maupun hasil produksi.
“Kerja sama program tanam jagung kami melibatkan IKA Faperta Unmul. Harapannya, akan lahir inovasi baru — baik dalam pengelolaan lahan maupun teknik budidaya — agar produktivitas terus meningkat,” ujar Kapolres Samarinda.
Kapolres juga menambahkan bahwa program ini melibatkan civitas akademika Universitas Mulawarman, mulai dari mahasiswa hingga dosen, yang berperan langsung dalam kegiatan di lapangan. Lahan yang digunakan merupakan hasil kolaborasi dengan IKA Faperta Unmul.
“Keterlibatan mahasiswa dan dosen sebagai pendamping akan memberikan dampak positif. Selain menjadi bagian dari praktik lapangan, kegiatan ini juga menambah wawasan mahasiswa di bidang tanaman pangan dan hortikultura,” jelasnya.
Polresta Samarinda, lanjut Kapolres, siap mendukung penuh kemitraan dengan berbagai pihak agar target produksi jagung dapat tercapai dan turut mendorong terciptanya swasembada jagung nasional.
Kapolda Kalimantan Timur menyambut baik langkah sinergi tersebut dan memberikan apresiasi atas upaya Polresta Samarinda dalam merangkul IKA Faperta Unmul serta dunia akademik. Kolaborasi lintas sektor ini diharapkan menjadi contoh nyata bagaimana ketahanan pangan dapat dibangun melalui kerja sama antara aparat, akademisi, dan masyarakat.
Leave a Reply