Pemuda Harus Jadi Katalisator Pembangunan, Abdul Rahman Agus Sosialisasikan Perda Kepemudaan di Kutai Barat

Temankita.com, Kutai Barat – Semangat pemberdayaan generasi muda kembali digaungkan oleh Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim)Abdul Rahman Agus, saat melaksanakan Sosialisasi Peraturan Daerah (Sosper) ke-10tentang Perda Nomor 8 Tahun 2022 tentang Kepemudaan, di Kampung Belempung Ulaq, Kecamatan Barong Tongkok, pada 13 Oktober 2025.

Acara yang dimulai pukul 14.00 WITA ini menghadirkan Bapak Makar, Petinggi Desa Belempung Ulaq, dan M. Aldi Shiddiq sebagai narasumber, dengan M. Rendi Rifaldy bertindak sebagai moderator. Kegiatan berlangsung interaktif, diikuti antusias oleh pemuda dan tokoh masyarakat setempat.

Dalam sambutannya, Abdul Rahman Agus menekankan bahwa momentum ini bukan sekadar penyampaian aturan, tetapi juga ajakan bagi pemuda Kutai Barat dan Mahakam Ulu untuk berani mengambil peran nyata dalam pembangunan daerah.

“Kalimantan Timur kini berada dalam babak baru pembangunan. Pemuda harus menjadi katalisator perubahan, bukan penonton. Perda Kepemudaan ini memberi dasar hukum agar peran dan potensi mereka diakui serta difasilitasi,” tegasnya.

Ia menilai, penguatan kapasitas pemuda di tingkat kampung sangat penting agar mereka mampu beradaptasi dengan perubahan ekonomi dan sosial, terutama dalam menghadapi era pasca-batu bara dan transformasi menuju ekonomi hijau.

“Pemuda kita harus siap dengan perubahan. Tidak hanya kuat secara fisik, tapi juga tangguh secara mental dan ide. Mereka harus bisa berinovasi, menciptakan lapangan kerja, dan menjadi motor ekonomi baru di daerah,” ujar politisi PAN tersebut.

Lebih lanjut, Abdul Rahman Agus menegaskan komitmennya untuk terus mengawal implementasi Perda Kepemudaan agar tidak hanya berhenti di atas kertas, tetapi benar-benar memberikan manfaat bagi masyarakat.

“Kami ingin perda ini berjalan sampai ke tingkat kampung. Pemerintah daerah perlu memperbanyak pelatihan, pendampingan, dan dukungan anggaran agar pemuda bisa berkembang sesuai potensinya,” pungkasnya.

Kegiatan Sosper ini ditutup dengan dialog terbuka antara peserta dan narasumber, membahas berbagai peluang kolaborasi antara pemuda dan pemerintah desa untuk menggerakkan potensi lokal berbasis inovasi dan kemandirian.(Gh)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *