Pasar Kripto Tegang: Peluang 52% Bitcoin Jatuh di Bawah USD 100.000, Investor Mulai Waspada

Temankita.com, Samarinda— Pasar kripto tengah berada di fase tegang. Di platform prediksi terdesentralisasi Polymarket, para pedagang menilai ada probabilitas 52% bahwa harga Bitcoin (BTC) akan turun di bawah level psikologis USD 100.000(sekitar Rp 1,6 miliar, kurs Rp 16.556 per USD) sebelum akhir Oktober 2025.

Data Coinmarketcap, Sabtu (18/10/2025), menunjukkan sentimen pasar kini nyaris terbagi dua. Angka 52% ini menandakan keraguan besar di kalangan investor soal arah harga BTC dalam jangka pendek — setelah sebelumnya sempat diliputi optimisme tinggi.

Saat ini, harga Bitcoin turun 1,70% dalam 24 jam dan 5,01% sepekan, berada di level USD 106.995 per koin atau sekitar Rp 1,77 miliar.

📉 Faktor Utama yang Membuat Pasar Waspada

  1. Kondisi makroekonomi global. Ketidakpastian suku bunga dan kekhawatiran inflasi kembali menekan pasar aset berisiko, termasuk kripto.
  2. Reli harga terlalu cepat. Lonjakan harga BTC menuju rekor tertinggi dinilai terlalu tajam, memicu potensi koreksi alami.
  3. Aksi ambil untung (profit-taking). Sejumlah pemegang besar (whale) mulai melepas aset untuk mengunci keuntungan. Tekanan jual ini bisa menyeret harga di bawah USD 100.000, meski bersifat sementara.

“Probabilitas 52% bukan kepastian, tapi ini tanda pasar sedang berubah arah,” tulis laporan Polymarket.

🧭 Sikap Investor

  • Investor jangka pendek diimbau lebih hati-hati dan mempertimbangkan strategi hedging atau posisi aman.
  • Investor jangka panjang disarankan tetap fokus pada tren fundamental, mengabaikan volatilitas jangka pendek.

Beberapa pekan ke depan, pasar kripto akan menunggu data ekonomi global dan kebijakan moneter utama yang berpotensi menjadi pemicu arah baru Bitcoin.

Untuk saat ini, sinyalnya jelas: pasar sedang ragu — dan keraguan itu layak diwaspadai.(Ar)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *