TemanKita.com, BERAU – Warga Kampung Merancang Hulu dan Merancang Hilir, Kecamatan Gunung Tabur, dibuat resah oleh aktivitas dump truck bermuatan tanah urug milik PT Kurnia Alam Prima (KAP). Truk besar beroda 10 itu hilir mudik melintas di jalan nasional pada dini hari selama tiga hari terakhir.
Pantauan warga, aktivitas tersebut berlangsung sejak pukul 01.00 hingga 04.00 WITA, melewati jalan utama penghubung Tanjung Redeb – Tanjung Batu. Jalan itu merupakan akses satu-satunya bagi masyarakat dan kendaraan umum di wilayah tersebut.
“Truk-truk itu lewatnya malam, suaranya bising, bikin orang susah tidur. Kami khawatir jalan cepat rusak,” keluh seorang warga.
Keresahan warga makin besar karena jalan yang digunakan merupakan jalan nasional, di bawah kewenangan Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Kalimantan Timur dan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kaltim.
Kepala Dinas Perhubungan Berau, Dr. H. Andi Marewangeng, ST., MT, membenarkan bahwa jalur yang dilintasi adalah jalan nasional.
“Dilihat dari marka jalan berwarna kuning di tengah, jelas statusnya jalan nasional. Jadi pengawasannya ada di BPTD dan BPJN Kaltim,” jelasnya, Sabtu (18/10).
Sementara itu, Kepala Kampung Merancang Hilir, Zulfikar, menegaskan pihaknya belum pernah memberikan izin kepada perusahaan untuk menggunakan jalan umum tersebut.
“Kami minta perusahaan pakai jalan hauling sendiri. Jangan lewat jalan umum karena mengganggu warga dan bisa merusak jalan,” tegasnya.
Menanggapi hal itu, Kepala Teknik Tambang (KTT) PT Nusantara Energy, Nursalim, yang merupakan perusahaan utama di lokasi proyek, mengaku belum menerima laporan resmi terkait aktivitas tersebut.
“Kami sudah hubungi penanggung jawab PT KAP untuk menghentikan sementara kegiatan sampai semua perizinan dan prosedur dinyatakan jelas dan legal,” ujarnya.
Warga berharap pihak berwenang segera turun tangan agar kejadian serupa tidak terus berulang di malam hari dan merusak fasilitas umum yang menjadi jalur vital masyarakat.
(Reporter: M. Shaa | Editor: Bram)
Leave a Reply