Investor Pasar Modal Kaltim Naik 23,5 Persen, OJK: Minat Investasi Masyarakat Terus Menguat

Temankita.com, Samarinda – Dunia investasi di Kalimantan Timur terus menunjukkan geliat positif. Sepanjang delapan bulan pertama tahun 2025, jumlah investor saham di Bumi Etam tumbuh pesat sebesar 23,54 persen dibandingkan posisi Desember 2024.

Data Single Investor Identification (SID) mencatat, hingga Agustus 2025 terdapat 138.466 investor saham dengan total kepemilikan mencapai Rp25,2 triliun, meningkat signifikan dari tahun sebelumnya.

“Jumlah investor instrumen pasar modal di Kalimantan Timur terus mengalami peningkatan setiap periodenya, sejalan dengan tingginya minat investasi di kalangan masyarakat,” kata Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara, Parjiman, dalam keterangan resmi, Minggu (26/10/2025).

Distribusi investor masih terkonsentrasi di dua kota besar, yakni Balikpapan dan Samarinda, yang menguasai 77,5 persen dari total keseluruhan. Balikpapan tercatat memiliki 42.588 SID, disusul Samarinda dengan 39.336 SID.
Sementara itu, wilayah Mahakam Ulu baru menyumbang 256 investor atau 0,2 persen dari total, yang menunjukkan peluang besar untuk perluasan penetrasi pasar modal di daerah.

Parjiman menambahkan, instrumen reksa dana juga menunjukkan tren positif. Hingga Agustus 2025, jumlah investor reksa dana mencapai 270.244 SID, naik 16,18 persen dibandingkan Desember 2024, dengan nilai penjualan Rp238,5 miliar.

Secara historis, kepemilikan saham di Kaltim melonjak dari Rp8,17 triliun pada Desember 2022 menjadi Rp25,2 triliunpada Agustus 2025 — atau tumbuh 208,6 persen dalam 2,5 tahun terakhir.
Pertumbuhan tahunan gabungan (Compound Annual Growth Rate/CAGR) di kisaran 45–50 persen menunjukkan bahwa pasar modal Kaltim berada dalam lintasan pertumbuhan yang sehat.

Jumlah investor saham juga meningkat hampir dua kali lipat, dari 72.400 investor pada 2022 menjadi 138.500 investorpada 2025, atau naik 88,5 persen.

Secara geografis, Kutai Kartanegara menjadi wilayah potensial dengan kontribusi 12,3 persen untuk saham dan 19,7 persen untuk reksa dana. Di sisi lain, Balikpapan mendominasi segmen reksa dana dengan porsi 40,4 persen, sementara Samarinda lebih kuat di sektor saham.

Meski nilai transaksi reksa dana turun tipis 5,8 persen dari puncaknya di akhir 2024, peningkatan jumlah investor menunjukkan minat publik yang tetap kuat.

“Peningkatan dua digit dalam waktu delapan bulan menunjukkan momentum pertumbuhan pasar modal Kaltim masih sangat berkelanjutan,” ujar Parjiman.(Ar)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *