TemanKita.com, Samarinda – Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kompetensi tenaga kerja nasional. Hal ini dibuktikan dengan dibukanya Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) batch 5 dan Project Based Learning (PBL) batch 3 di Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Samarinda, Kamis (30/10/2025).
Kegiatan ini resmi dibuka oleh Menteri Ketenagakerjaan RI, Prof. Yassierli, S.T., M.T., Ph.D, dan diawali dengan laporan dari Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Kemenaker RI, Agung Nur Rohmad, S.T., M.M.
Turut hadir Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Timur, H. Rozani Erawadi, S.H., M.Si., Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Samarinda, Hj. Yuyum Puspitaningrum, A.P., M.H., serta Kepala BPVP Samarinda, Eka Cahyana Adi.

Dalam laporannya, Agung Nur Rohmad menyampaikan bahwa antusiasme masyarakat terhadap program pelatihan terus meningkat. “Tercatat lebih dari 1.200 orang mendaftar, dan 380 peserta dinyatakan lolos seleksi untuk mengikuti pelatihan kali ini,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa pelatihan ini menjadi bagian dari upaya pemerintah dalam menyiapkan tenaga kerja terampil dan berdaya saing di tengah perubahan industri global.
Sementara itu, Menteri Yassierli menegaskan bahwa isu lapangan kerja menjadi topik yang sangat serius di tengah kontraksi ekonomi global. “Setiap tahun, Indonesia menerima sekitar 3,5 juta angkatan kerja baru. Karena itu, penciptaan lapangan kerja menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah, dunia industri, dan masyarakat,” tegasnya.
Menurutnya, pemerintah pusat terus berupaya memperkuat sinergi di level Eropa dan ASEAN melalui peningkatan nilai ekonomi nasional, investasi, serta pemberdayaan sektor lokal.
Dalam kesempatan tersebut, Yassierli juga memaparkan sejumlah program prioritas nasional yang menjadi strategi dalam memperluas kesempatan kerja, antara lain:
- Program Makan Bergizi Gratis, yang membuka peluang kerja di sektor pangan dan industri lokal.
- Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang mampu menyerap hingga 50 tenaga kerja dan memproduksi 3.000 porsi per hari, melibatkan jaringan distribusi supplier lokal untuk memperkuat rantai pasok pangan nasional.
- Koperasi Merah Putih yang akan merekrut minimal tiga sarjana di setiap unitnya.
- Pemanfaatan dana desa melalui koperasi dan sekolah rakyat untuk memperkuat ekonomi masyarakat di tingkat akar rumput.
- Pembangunan 350 ribu rumah bersubsidi yang sekaligus mendorong lapangan kerja di sektor konstruksi.
- Kenaikan iklim investasi sebesar 14% pada periode September 2024 hingga September 2025, menjadi bukti meningkatnya kepercayaan investor terhadap perekonomian nasional.
Selain itu, pemerintah juga menargetkan 1 juta orang dilatih setiap tahun melalui program pelatihan vokasi dan magang nasional. Untuk tahap pertama, 100 ribu peserta akan menjalani program magang selama enam bulan dengan gaji dibayar oleh pemerintah, termasuk pemenuhan kebutuhan 500 ribu tenaga kerja untuk dikirim ke luar negeri.
Di akhir sambutannya, Menteri Yassierli menekankan pentingnya penguasaan bahasa sebagai kunci kesuksesan masa depan.
“Bahasa adalah kunci. Di era global, kemampuan berbahasa akan menentukan daya saing tenaga kerja Indonesia di pasar dunia,” ujarnya menutup sambutan.












Leave a Reply