Tiga Penyakit yang Perlu Diwaspadai di Kalimantan Timur pada November 2025

TemanKita.com, Samarinda – Memasuki bulan November 2025, masyarakat Kalimantan Timur diimbau untuk lebih waspada terhadap sejumlah penyakit yang diprediksi meningkat selama musim hujan. Berdasarkan data terbaru Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim, tiga penyakit utama yang menjadi sorotan adalah Demam Berdarah Dengue (DBD), Campak, dan Flu Musiman.

Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kalimantan Timur masih tergolong tinggi. Hingga Oktober 2025, tercatat 3.647 kasus DBD dengan 11 orang meninggal dunia.
Data menunjukkan Kota Balikpapan menjadi wilayah dengan kasus tertinggi, mencapai 987 kasus, disusul Kutai Kartanegara 689 kasus dan Samarinda 544 kasus.
(Sumber: Nomor Satu Kaltim, Sapos.co.id).

Sebagian besar penderita DBD merupakan anak-anak usia sekolah. Dinas Kesehatan Kaltim menyebut keterlambatan datang ke fasilitas kesehatan dan minimnya kewaspadaan terhadap gejala awal menjadi penyebab utama meningkatnya kasus berat.

“Masyarakat perlu segera memeriksakan diri saat demam tinggi muncul dua hari berturut-turut. Jangan tunggu sampai parah,” ujar pejabat Dinkes Kaltim dikutip dari Kaltim Today.

Warga diimbau rutin melakukan Gerakan 3M Plus (menguras, menutup, mengubur barang bekas, serta menjaga kebersihan lingkungan) untuk mencegah berkembangnya nyamuk Aedes aegypti.

Kasus campak juga dilaporkan meningkat di awal tahun 2025. Dari data Dinas Kesehatan, tercatat 64 anak terinfeksi campak di Kalimantan Timur, dan 53 di antaranya berasal dari Balikpapan.
Sebagian besar kasus terjadi pada anak yang belum mendapatkan imunisasi lengkap. Pemerintah Kota Balikpapan bahkan sempat menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) pada September 2025.
(Kaltim Post & Fokusborneo.com).

“Kasus terbanyak terjadi di kelompok anak usia sekolah yang belum imunisasi. Saat ini vaksinasi terus dikebut di puskesmas dan sekolah,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan.

Berkat vaksinasi masif, kasus campak di Balikpapan dilaporkan sudah menurun drastis pada akhir Oktober 2025, namun masyarakat tetap diimbau tidak lengah.

Selain dua penyakit di atas, flu musiman dan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) juga diperkirakan meningkat pada November 2025.
Menurut laporan Kementerian Kesehatan, varian Influenza A (H3N2) tengah dominan di sejumlah daerah Indonesia. Kelembapan tinggi dan aktivitas di ruang tertutup mempercepat penyebaran virus.

“Gejala flu tahun ini sering tidak khas, kadang hanya batuk pilek ringan tapi bisa menular cepat,” tulis DetikHealth dalam laporannya.
Masyarakat diimbau menjaga daya tahan tubuh, menggunakan masker di ruang ramai, dan beristirahat cukup.

Langkah Pencegahan yang Disarankan

  • Pastikan lingkungan bebas genangan air untuk mencegah nyamuk.
  • Lengkapi imunisasi anak, terutama vaksin campak dan rubella.
  • Gunakan masker dan jaga ventilasi ruangan.
  • Segera ke dokter jika demam lebih dari dua hari atau muncul gejala mencurigakan.

Peralihan cuaca dan awal musim hujan membuat risiko penyakit meningkat di Kalimantan Timur, terutama di wilayah padat penduduk seperti Balikpapan dan Samarinda.
Kewaspadaan masyarakat, kebersihan lingkungan, dan imunisasi lengkap menjadi kunci agar November 2025 bisa dilalui dengan sehat dan aman.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *