Temankita.com, Belakangan ini media sosial lagi heboh-hebohnya sama istilah pelari kalcer. Apalagi sejak sound TikTok “panggil aku pelari kalcer” viral, mendadak banyak orang lari bukan cuma buat sehat, tapi juga buat show off. Lari jadi ajang fashion, ajang pamer gear, bahkan ajang photoshoot terselubung.
Jadi sebenarnya, apa sih pelari kalcer itu?
Secara simpel: pelari yang larinya kadang biasa aja, tapi outfit-nya luar biasa. Pace masih pace damai, tapi penampilan sudah seperti persiapan Berlin Marathon.
Fenomena ini makin populer karena banyak anak muda mulai olahraga dan ingin terlihat “kekinian”. Mau ngos-ngosan nggak apa-apa, yang penting feed Instagram tetap aesthetic.
Apa Itu Pelari Kalcer?
Pelari kalcer adalah orang yang suka berlari tapi lebih suka tampil gaya saat berlari. Mereka memperhatikan outfit, warna baju, motif celana, sepatu terbaru, smartwatch, sampai TWS canggih. Pokoknya totalitas!
Kalau anak-anak zaman dulu lari itu pakai pakaian seadanya,
pelari kalcer:
“Tidak! Lari harus seperti runway.”
Ciri-ciri umumnya:
- Outfit mencolok, unik, dan harus yang lagi hits
- Sepatu model terbaru—lebih cepat trending daripada dipakai lari
- Smartwatch mahal lengkap dengan data yang kadang bikin panik sendiri
- TWS bone conduction biar keliatan “pro runner”
- Dan yang terpenting: foto-foto!
Fenomena ini nggak salah sama sekali. Malah bagus, karena gaya mereka justru mengajak banyak orang buat ikut lari.
Tidak bisa dipungkiri, outfit adalah jiwa dari pelari kalcer.
1. Baju Dri-FIT Warna Ngejreng
Tipis, ringan, nyaman… tapi yang paling penting: mencolok. Warna neon, motif unik, atau limited edition.
2. Celana Pendek atau Legging Keren
Bukan sekadar celana, ini identitas. Semakin slim, semakin kalcer.
3. Running Vest
Fungsinya bisa buat bawa barang kecil, tapi fungsi utama pelari kalcer: biar kelihatan pro. Walaupun isinya cuma tisu dan parfum mini.
4. Aksesori Wajib
Kacamata hitam, bandana, kaos kaki motif retro—lengkap!
Intinya:
Kalau outfit-mu lebih mahal daripada total langkahmu minggu ini, selamat! Kamu pelari kalcer sejati.
Sepatu Lari Kalcer: Silaukan Lawan Sebelum Start
Pelari kalcer tidak sembarang pilih sepatu. Mereka pakai sepatu yang:
- Warnanya mencolok
- Desainnya “wah”
- Modelnya lagi viral
- Dan pastinya… terbaru!
Contohnya:
- Asics Novablast 5
- Asics Metaspeed Tokyo
Padahal sepatu lari itu banyak jenisnya—buat easy run, tempo, race, sampai trail. Tapi pelari kalcer biasanya lebih fokus:
“Yang penting keren dulu, fungsinya belakangan.” 😆
Tapi jangan salah, tetap dianjurkan pilih sepatu sesuai kebutuhan, bukan cuma karena FOMO.
Smartwatch: Data Lengkap, Pace Tetap Pace Damai
Untuk menambah aura “pro”, pelari kalcer wajib pakai smartwatch.
Fitur yang dipantau:
- Heart rate
- Pace
- Jarak tempuh
- Training readiness
- Recovery time
Brand favorit?
Garmin.
Karena tampilannya premium dan membuat siapapun terlihat “serius atletik”, meskipun sebenarnya cuma latihan 15 menit.
Data lengkap, tapi sering kali cuma dipakai buat:
upload screenshot ke Instagram Story
TWS Bone Conduction: Biar Musik Jalan & Gaya Tetap Aman
Ini aksesori yang bikin orang langsung terlihat kalcer. Dengan teknologi suara lewat tulang pipi, TWS ini sering dibeli alasan utama:
- Biar aman dengar kondisi sekitar
- Biar nggak jatuh saat lari
- Dan tentu saja… biar kelihatan mahal
Yang paling populer?
Shokz OpenRun
Ringan, stylish, dan kualitas suaranya jernih—plus bikin orang lain otomatis mengira “wah ini pelari serius.”
Foto-Foto: Ritual Wajib Pelari Kalcer
Ini yang paling signature dari pelari kalcer.
Mereka:
- Foto sebelum lari
- Foto pas lari
- Foto setelah lari
- Foto sepatu
- Foto smartwatch
- Foto pace
- Foto vibes pagi
Bahkan kadang bayar fotografer lari yang mangkal di area jogging.
Gaya andalan:
- Loncat
- Senyum lari
- Slow-motion
- Tunjuk kamera seolah finishing maraton 42K
Dan tentu saja…
semua diupload dengan caption motivational yang relevan banget.
Walaupun jaraknya cuma 4 km.
Jadi, Salahkah Jadi Pelari Kalcer?
Jawabannya: nggak sama sekali!
Mau gaya sekeren apa pun, yang penting tetap bergerak, tetap sehat, tetap semangat.
Kalau outfit bisa bikin orang rajin olahraga, ya kenapa enggak?
Karena pada akhirnya:
“Lari itu soal gaya hidup. Dan gaya hidup boleh gaya—yang penting hidup.”













Leave a Reply