TemanKita.com — Metode ice breaking asal Jepang bertajuk “Chop It, Pull It, Flick It” belakangan ini viral dan banyak digunakan dalam berbagai kegiatan, mulai dari pelatihan, seminar, kegiatan sekolah, hingga acara komunitas. Gerakan sederhana namun energik ini dinilai efektif mencairkan suasana dan membangun kebersamaan dalam waktu singkat.
Ice breaking ini mengombinasikan gerakan tangan, konsentrasi, dan kekompakan peserta. Meski terlihat mudah, Chop It, Pull It, Flick It menuntut fokus dan respons cepat, sehingga mampu membangkitkan energi peserta yang sebelumnya pasif atau lelah.
Dalam praktiknya, setiap gerakan memiliki makna tersendiri.
Chop It dilakukan dengan gerakan memotong ke bawah menggunakan tangan, melambangkan ketegasan dan kesiapan.
Pull It berupa gerakan menarik, yang mencerminkan kerja sama dan saling mendukung.
Sementara Flick It dilakukan dengan gerakan melepaskan atau menyentil, menandakan pelepasan ketegangan dan kesiapan berpikir kreatif.
Kombinasi ketiga gerakan ini membuat peserta harus sigap mengikuti instruksi, sekaligus melatih koordinasi antara pikiran dan tubuh.
Metode ini banyak diadopsi dalam dunia pendidikan dan pelatihan karena tidak memerlukan alat khusus, mudah dipelajari, serta dapat dilakukan oleh berbagai kelompok usia. Dalam waktu singkat, suasana yang kaku berubah menjadi lebih santai dan interaktif.
Fasilitator pelatihan menilai Chop It, Pull It, Flick It efektif membangun kepercayaan diri peserta, meningkatkan fokus, serta mendorong interaksi sosial antarindividu.
Popularitas ice breaking ini juga tak lepas dari karakter budaya Jepang yang menekankan disiplin, ketepatan, dan kebersamaan. Meski bersifat permainan, setiap gerakan dilakukan dengan ritme dan aturan yang jelas, sehingga peserta tetap belajar tentang konsentrasi dan kerja tim.
Kini, Chop It, Pull It, Flick It tak hanya dikenal di Jepang, tetapi juga mulai diterapkan di berbagai kegiatan di Indonesia sebagai alternatif ice breaking yang seru, edukatif, dan penuh energi.
Leave a Reply