Temankita.com, SAMARINDA – Kebiasaan ngemil di malam hari kerap dianggap sebagai penyebab utama kenaikan berat badan. Namun anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar. Kenaikan berat badan lebih dipengaruhi oleh total asupan kalori harian dan jenis makanan yang dikonsumsi, bukan semata-mata waktu makan.
Founder Healthy Food Samarinda, Fenie Herdayanti, mengatakan bahwa ngemil malam hari masih bisa dilakukan selama dilakukan secara terkontrol dan dengan pilihan makanan yang tepat.
“Ngemil malam tidak otomatis bikin gemuk. Yang sering jadi masalah adalah jenis camilannya, seperti gorengan, makanan instan, atau yang tinggi gula,” ujar Fenie.
Menurutnya, tubuh tetap membutuhkan asupan energi, terutama bagi masyarakat yang beraktivitas hingga malam hari. Namun, porsi dan kualitas makanan harus menjadi perhatian utama.
“Kalau memang lapar, sebaiknya pilih camilan yang lebih sehat seperti yogurt tanpa gula, telur rebus, buah, atau kacang-kacangan dalam porsi kecil. Itu lebih aman dan membantu menjaga keseimbangan energi tubuh,” jelasnya.
Fenie juga menyoroti kebiasaan ngemil karena bosan atau stres yang kerap tidak disadari. Kondisi ini berpotensi membuat asupan kalori berlebih, apalagi jika dilakukan menjelang waktu tidur.
“Ngemil sambil rebahan atau terlalu dekat dengan jam tidur sebaiknya dihindari, karena tubuh tidak memiliki cukup waktu untuk memproses kalori yang masuk,” tambahnya.
Ia menyarankan agar camilan malam dibatasi maksimal 150 hingga 200 kalori, menghindari makanan manis dan berminyak, serta memberi jeda satu hingga dua jam sebelum tidur.
“Yang terpenting adalah pola makan seimbang secara keseluruhan. Kalau itu terjaga, ngemil malam sesekali tidak akan berdampak signifikan,” pungkasnya.













Leave a Reply