Temankita.com, Samarinda-Keinginan masyarakat agar Depo Pertamina Cendana dipindahkan ke Palaran atau lokasi lain di Samarinda yang lahan terbuka, dikomentari Dosen Universitas Mulawarman sekaligus KPS (Koordinator Program Studi) teknik pertambangan, bidang keahlian Geoteknik, Dr Ir Revia Oktaviani, ST MT.
Revia mengatakan, untuk gejolak relokasi yang saat ini tengah terjadi di Depo Cendana ke daerah Palaran, urgensinya dinilai sangat penting.
“Tentu urgensinya sangat penting ya, mengingat kasus kebakaran yang ada di Plumpang merupakan musibah yang sangat besar. Padahal jaraknya tidak sedekat yang ada di Depo Cendana ke pemukiman. Di Plumpang jarak Depo Pertamina dengan pemukiman warga lebih jauh, dibanding Depo Pertamina Cendana yang hanya berjarak 15 meter dari pemukiman warga.
“Bila dilihat dari buffer zone-nya, memang letak Depo Pertamina tidak ideal, karena pemukiman warga di situ cukup padat dan hanya berjarak 15 meter dari lokasi penampungan BBM. Bila terjadi sesuatu bisa membahayakan banyak pihak,” nilainya, Kamis (16/3/2023).
Menurut Revia, musibah yang sama di Plumpang dapat terjadi di Depo Cendana mengingat kondisi dan pemicu kebakaran akibat api itu punya banyak cara.
“Api ini kan bisa dipicu oleh berbagai cara ya, ini yang ditakutkan oleh warga dan juga Pemerintah Kota Samarinda. Jadi memang Depo Pertamina Cendana itu harus segera dipindah dan jika pindah juga harus mengikuti aturan buffer zone yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah Pusat, yaitu idealnya 50 meter,” paparnya.
Ia juga mengatakan, pemilihan lahan relokasi baik di Palaran atau lokasi lainnya, harus dipastikan baik dari Pemerintah maupun Pertamina agar lokasi yang baru dapat beroperasi tanpa harus mengkhawatirkan pertumbuhan pemukiman yang berada di sekitarnya.
“Namun harus dipastikan juga, apakah di Palaran itu benar-benar clear zone? Jangan sampai nanti Pertamina buat Depo disitu, sudah jadi namun seiring waktu pemukiman malah semakin mendekat ke lokasi Depo itu. Harus dipastikan aman dulu baik dari ijin, tata ruang, AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup) dan juga lainnya,” pungkasnya.
Berdasarkan data yang dihimpun media.ini, lokasi Depo Pertamina yang dekat dengan pemukiman penduduk di antaranya sebagai berikut.
1. Depo Pertamina Cilacap (48m)
Depo Pertamina Cilacap terletak di Jalan MT Haryono, Cilacap Tengah, Jawa Tengah dan salah satu sisi depo ini berjarak sekitar 48 meter ke permukiman warga.
2. Depo Pertamina Lhoksumawe (38m)
Depo Pertamina Lhomsumawe yang berlokasi di Jalan Darussalam, Kota Lhokseumawe, Aceh merupakan salah satu sisi depo yang diperkirakan hanya berjarak sekitar 38 meter dari pemukiman.
3. Depo Pertamina Krueng Raya (28m)
Depo Pertamina Krueng Raya berlokasi di Jalan Laksamana Malahayati, Aceh Besar, Aceh dan diketahui jarak dari Depo tersebut dengan permukiman warga di sisi barat berjarak sekitar 28 meter.
4. Depo Pertamina Plumpang (28m)
Depo Pertamina yang dua kali mengalami kebakaran besar, terletak di kawasan Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara. Berdiri di atas lahan 1,5 ha, Depo Pertamina Plumpang yang dibangun sejak 1972 ini memiliki kapasitas tampung sampai 324.535 kilo liter. Tercatat sebagai Terminal BBM terpenting di Indonesia lantaran 20 persen pasokan BBM di Indonesia disuplai dari Depo Plumpang, Terminal BBM Pertamina ini hanya berjarak 28 meter dari lokasi pemukiman warga.
5. Depo Pertamina Surabaya (19m)
Depo Pertamina Surabaya berada di Jalan Perak Barat, Kota Surabaya, Jawa Timur. Jarak Depo Pertamina Surabaya dari permukiman warga di sisi selatan hanya sekitar 19 meter.
6. Depo Pertamina Samarinda (15m)
Jarak Depo Pertamina Samarinda dengan pemukiman warga hanya sekitar 15 meter di sisi kiri (gang 5B) dan menjadi depo dengan jarak paling dekat ke rumah warga yang hanya dibatasi oleh pagar beton dengan tinggi kurang lebih 3 meter dan anak sungai dengan lebar 2 meter. Depo Pertamina Samarinda berada di antara Jalan Cendana dan Jalan Slamet Riyadi, Kota Samarinda, Kalimantan Timur.
Melalui data di atas, maka Depo Cendana merupakan Depo Pertamina yang berjarak paling dekat dengan pemukiman warga.
Sekali pun demikian, Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Kalimantan, Arya Yusa Dwicandra menyebut, Depo Pertamina di Cendana yang memiliki luas sebesar 3,7 hektar dengan 12 tangki yang beroperasional semua, diklaim aman lantaran kondisinya yang berbeda dengan Depo Plumpang, Jakarta.
“Berbeda kondisinya, tidak sama dengan yang ada di Plumpang. Di Depo Cendana tidak ada pipa minyak yang melintang di pemukiman warga,” ucapnya baru-baru ini.
Diketahui, Depo Pertamina Plumpang mendapatkan pasokan BBM dari Balongan yang disalurkan melalui pipa sejauh 210 Km, di samping pasokan melalui kapal laut. (AS)
Leave a Reply