Temankita.com, Samarinda-Kecelakaan yang melibatkan truk bernomor polisi KT 8425 LU bermuatan semen, dengan mobil mini bus merah KT 1272 OH, angkot KT 1597 BU serta satu mobil abu-abu dari arah berlawanan, juga menewaskan satu orang penunggu angkot di tepi jalan, pada Jumat (30/6/23) lalu di Jalan KH Mas Mansyur, Kecamatan Sungai Kunjang, Kota Samarinda Kalimantan Timur mulai diselidiki pihak Satlantas Polresta Samarinda. Apalagi pasca kejadian, sopir truk melarikan diri. Kini petugas Satlantas yang menyelidiki perkara ini, telah mengantongi identitas sang sopir maut.
Laka lantas beruntun itu, truk penabrak bermuatan semen 5 ton, diduga mengalami rem blong. Sehingga menabrak beruntun dua mobil di depannya dan satu mobil dari arah berlawanan. Setelah menabrak tiga mobil, truk kemudian banting stir ke kiri ke tepi jalan dan masuk ke sekolan. Naas pada saat itu seorang laki-laki sepuh bernama La Tuwo (83) sedang berdiri di tepi jalan menunggu angkot. Tak ayal, truk menyenggol dan menindih La Tuwo yang ikut terperosok ke dalam parit. Karena kejadian itu, La Tuwo yang kakinya tertindis roda truk sebelah kiri depan, meninggal di tempat.
Pasca kejadian, sopir truk melarikan diri. Hingga saat ini, Minggu (2/7/23) sore sang sopir maut belum berhasil diamankan pihak kepolisian.
“Sopir melarikan diri usai terjadi kecelakaan. Namun kita sudah mengantongi identitasnya,” terang Kasat Lantas Polresta Samarinda, Kompol Creato Sonitehe Gulo saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon.
Gulo juga menyampaikan penyidik laka masih melakukan penelusuran terkait keberadaan sopir truk dan telah melakukan koordinasi dengan pihak perusahaan pemilik kendaraan truk tersebut.
“Kami sudah berkoordinasi dengan perusahaan yang memiliki kendaraan tersebut (truk penabrak-red) termasuk beberapa lokasi yang kemungkinan sopir tersebut berada,” ucap Gulo.
Untuk penyebab pasti kecelakaan tersebut, Gulo mengatakan masih dalam proses penyelidikan. Selain anggota Satlantas Polresta Samarinda, penyelidikan kasus ini juga melibatkan petugas Dinas Perhubungan (Dishub).
Diduga kondisi kendaraan tidak standar, karena truk tidak bisa ngerem sehingga menabrak tiga mobil di depannya. Kuat dugaan rem truk blong, hingga sopir terpaksa menepikan truknya ke selokan menghindari tabrakan lebih lanjut.
blong terkait untuk mengetahui apakah rem mengalami blong perlu dilakukan pengujian oleh petugas Dishub.
“Dugaan awal kondisi kendaraannya mengalami troubel, terutama terkait remnya yang blong. Mengenai kondisi kendaraannya, ini nanti yang bisa memberikan keterangan dari teman-teman Dinas Perhubungan,” pungkasnya.(AS)
Leave a Reply