Gerakan Tanam 1000 Hektar Diluncurkan untuk Mengatasi Dampak El Nino di Kaltim

Temankita.com, Samarinda-Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Holtikultura (DPTPH) Provinsi Kaltim mengadakan acara Gerakan Tanam 1000 Hektar sebagai upaya untuk mengatasi ancaman El Nino terhadap sektor pertanian.

Acara ini diselenggarakan di Lapangan Bukit Biru, Kelurahan Bukit Biru, Kecamatan Tenggarong, Kutai Kartanegara pada Senin (3/7/23).

Rini Susilawati, PLH (Pelaksanan Harian) Kepala Dinas DPTPH Kaltim, menyampaikan laporan dalam acara tersebut.

Dalam laporannya, Rini menjelaskan beberapa rencana aksi yang dijalankan dalam gerakan ini, antara lain gerakan kejar tanam 1000 hektar untuk komunitas tanaman pangan, menjaga kualitas air serta penggunaan pupuk organik dan metode lainnya.

“Gerakan ini bertujuan untuk meningkatkan produksi tanaman pangan dan holtikultura secara berkelanjutan di Kaltim dengan menjaga lahan, pangan dan masa depan,” ucap Rini.

Ia juga menekankan bahwa target 1000 hektar tersebut tidak hanya melibatkan tanaman padi, tetapi juga jagung dan tanaman sumber karbohidrat lainnya.

“Jenis varietas padi yang ditanam dalam acara ini adalah Mekongga, dimana varietas ini cukup terkenal karena hasilnya sangat pulen ya,” paparnya.

Reni juga mengungkapkan bahwa dampak perubahan El Nino dapat menjadi anugrah atau cobaan, dan diharapkan para petani dapat berupaya untuk meningkatkan produksi.

Selain bantuan dalam bentuk alat, DPTPH Kaltim juga memberikan pembinaan dan bantuan lain seperti sumber daya manusia (SDM) dan sarana produksi (saprodi) kepada petani.

“Potensi pertanian yang luas di wilayah Kutai Kartanegara juga menjadi fokus dalam upaya pengembangan sektor pertanian,” jelasnya.

Gubernur Kaltim, Isran Noor, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas produksi pertanian di tengah ancaman El Nino.

“Kita harus mengetahui betapa pentingnya melakukan efisiensi air agar tidak mengalami kekeringan. Ini melibatkan semua sektor, termasuk petani dan swasta, dalam upaya menghadapi El Nino,” ucap Isran.

Pada tahun 2023, anggaran untuk sektor pertanian di Kaltim mencapai 10 miliar rupiah. Diharapkan anggaran tersebut dapat dimanfaatkan dengan maksimal.

Isran Noor juga mengingatkan bahwa Kaltim sedang menghadapi masalah serius, yaitu dampak El Nino, sehingga langkah-langkah antisipasi perlu dilakukan.

Gubernur berharap agar Kaltim tidak terlalu terdampak atau mengalami kekeringan yang menyengsarakan masyarakat.

“Meskipun cuaca hujan di Kaltim masih cukup baik, beberapa daerah tetangga seperti Kalsel dan Kalbar telah mengalami kebakaran akibat kekeringan,” tambah Isran Noor.

“Oleh karena itu, koordinasi dan kerjasama dengan pihak terkait sangat penting dalam mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan,” tutup Isran.
(AS)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *