Temankita.com, Samarinda- Inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan oleh jajaran Polresta Samarinda dan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Samarinda, Senin (19/7/2022) direspon baik dan didukung oleh Pertamina.
Sales Branch Manager Pertamina Rayon II Kaltimut, Muhammad Rizal mengungkapkan, dukungan penuh kegiatan Sidak tersebut yang menjamin ketersiadaan bahan bakar minyak (BBM) di Wilayah Kota Samarinda.
“Bahwa isu yang berkembang Pertalite itu langka, itu tidak benar, padahal sebenarnya mungkin ada oknum yang memanfaatkan situasi,” kata Rizal.
Dia berharap, dengan adanya kegiatan Sidak tersebut dapat memberikan efek jera buat oknum-oknum tersebut dalam menyalahgunakan peruntukkannya.
“Kami tekankan kepada pihak SBPU tidak boleh mengisi kendaraan modifikasi, selain itu surat edaran Walikota Samarinda terkait pembatasan untuk roda dua dibatasi hingga Rp 50 ribu rupiah sedangkan mobil dibatasi sampai Rp 300 ribu rupiah kecuali ojek online,” ujarnya.
Apabila ditemukan SPBU, masih melayani kendaraan modifikasi tersebut, dikatakannya, pihak Pertamina akan memberikan sanksi kepada SPBU tersebut.
“Nanti akan kita sanksi sampai kita dray kan pertalitenya, bila masih mengulangi lagi. Sanksi terberatnya tidak menjual lagi pertalite, operatornya bahkan bisa kita pecat,” ujar Rizal dengan tegas.
Ditambahkannya, sebagai contoh, sudah ada tiga SPBU yang sudah menerima sanski dari Pertamina, dua diantaranya di Samarinda dan satunya lagi di Kutai Kartanegara (Kukar).
“Di Rapak tu kita tutup hingga satu bulan sampai akhir bulan ini karena kedapatan mengisi Pertalite kedalam jeriken di dalam mobil. Jadi kita tertibkan dulu SPBU nya kalau masih juga, kita sikat,” tegasnya lagi.
Rizal menekankan, secara penyaluran sesuai dengan kuota, hingga saat ini kondisi stok Pertamina masih aman.
“Samarinda 300 kiloliter pertalite perhari untuk seluruh SPBU di Samarinda atau 8 sampai 16 kiloliter per SPBU perhari dan kuota tersebut untuk setiap SPBU saya rasa cukup besar dan aman saja,” tutupnya. (AR)
Leave a Reply