Malaria di Kaltim Alami Penurunan

Temankita.com, Samarinda- Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merilis angka terbaru kasus Malaria di Kaltim. Kepala Dinkes Kaltim Jaya Mualimin mengungkapkan, angka masis malaria mengalami penurunan, hanya di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) yang tergolong masih tinggi.

“Angka kesakitan malaria di Kaltim pada tahun 2022 adalah 1,16 per 1.000 penduduk, sedangkan pada tahun 2023 hingga Juli adalah 0,92 per 1.000 penduduk,” ucapnya saat dihubungi, Selasa (29/8/2023).

Dijelaskannya, angka kesakitan malaria tertinggi di Kaltim terdapat di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dengan 6,44 per 1.000 penduduk, diikuti Kutai Timur (Kutim) dengan 1,25 per 1.000 penduduk.

Kemudian dilanjutkan Kota Bontang dengan 1,16 per 1.000 penduduk, Kabupaten Berau dengan 1,13 per 1.000 penduduk, Mahakam Ulu dengan 0,52 per 1.000 penduduk, Kutai Barat (Kubar) dengan 0,49 per 1.000 penduduk, Samarinda dengan 0,15 per 1.000 penduduk, Balikpapan dengan 0,15 per 1.000 penduduk dan Kutai Kartanegara (Kukar( dengan 0,12 per 1.000 penduduk.

“Kami terus melakukan upaya pencegahan dan pengendalian malaria di daerah-daerah endemis dengan melibatkan semua pihak terkait,” jelasnya.
Menurutnya, hingga akhir bulan Juli 2023 tercatat total kasus malaria sebanyak 1.967 kasus. Dengan parasit tertinggi terjadi pada vivax sebanyak 83 kasus, falsiparum sebanyak 783 kasus dan mix sebanyak 317 kasus.

Ditambahkannya, secara keseluruhan di Kaltim jumlah suspect sebanyak 9.049 orang, jumlah pemeriksaan sebanyak 8.752 orang dan jumlah positif sebanyak 2.104 orang. Jaya pun mengimbau masyarakat untuk menjaga kesehatan diri dan lingkungan serta menghindari gigitan nyamuk yang dapat menularkan malaria. (AR)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *