Temankita.com, Samarinda-Jumlah kasus kematian akibat demam berdarah dengue (DBD) di Kota Balikpapan kini mengalami penurunan.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Balikpapan Andi Sri Juliarti yang akrab disapa Dio menyatakan, awal tahun 2024 ini, ada 28 kasus DBD yang terkonfirmasi positif. Dan dari 28 kasus tersebut semuanya sudah bisa tertangani dengan baik. Dan tidak ada kematian.
Kalau dibandingkan dengan jumlah kasus di bulan Januari tahun 2023, tidak ada peningkatan bahkan hingga tahun sesudahnya, kasus DBD memang mengalami kenaikan tapi jumlah kematiannya turun.
“Di Tahun 2022 jumlah kematian itu sebanyak 7 orang sedangkan di tahun 2023 turun menjadi 4 orang. Di tahun 2023, 2.195 kasus sedangkan di tahun 2022 itu sebanyak 1.897 kasus,” jelas Dio, Rabu (24/1/2024).
Ia menyampaikan, dengan adanya vaksin DBD, tentunya juga merupakan sebuah inovasi untuk penanggulangan kasus DBD yang diinisiasi oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. “Untuk di kota Balikpapan pengadaan vaksinnya berasal dari APBD Provinsi Kaltim, dan berdasarkan SK Gubernur kita ditetapkan sebagai pilot project,” ucapnya.
Program tersebut merupakan yang pertama di Indonesia pemberian vaksin dilaksanakan secara gratis. Pihaknya menerima sebanyak 9800 dosis, yang sudah dimulai didistribusikan sejak bulan Juni 2023, sampai di launching oleh Pj Gubernur pada tanggal 12 November 2023 kemarin.
Dari 9.800 dosis tersebut tentunya tidak mencukupi untuk orang yang ada di kota Balikpapan sehingga harus benar-benar dipikiran supaya tepat sasaran.
“Kita melihat dari usia mana DBD ini banyak terjadi di Balikpapan. Ternyata paling tinggi berada pada rentang usia 5 sampai 14 tahun. Kemudian, untuk memudahkan dalam pemberian vaksin, kita cari ketika mereka berkumpul di sekolah,” jelasnya. (AR)
Leave a Reply