Polresta Samarinda Sosialisasikan Bahaya Terorisme dan Intoleransi di SMA Negeri 3

Temankita.com, Samarinda – Kepolisian Resor Kota (Polresta) Samarinda terus menggencarkan upaya pencegahan penyebaran paham terorisme, radikalisme, dan intoleransi di kalangan generasi muda. Langkah preventif ini diwujudkan melalui kegiatan sosialisasi yang menyasar lingkungan pendidikan. Satuan Pembinaan Masyarakat (Sat Binmas) Polresta Samarinda menggelar kegiatan sosialisasi di SMA Negeri 3 Samarinda, yang berlokasi di Jalan Juanda.


Kegiatan yang dilaksanakan di ruang Multimedia lantai 2 sekolah tersebut diikuti antusias oleh sekitar 130 siswa-siswi SMA Negeri 3 Samarinda.

Plt. Kepala Satuan Binmas Polresta Samarinda, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Danovan, hadir sebagai narasumber utama didampingi oleh Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Kasi Humas) Polresta Samarinda.

Pihak SMA Negeri 3 Samarinda menyambut baik kegiatan sosialisasi ini dan menyampaikan apresiasi atas kunjungan serta interaksi yang dilakukan oleh pihak kepolisian dengan para siswa.

Mereka berharap kegiatan ini dapat memberikan pemahaman yang mendalam mengenai bahaya radikalisme dan intoleransi, serta memberikan dampak positif dalam membentuk karakter siswa.

Dalam kesempatan tersebut, Danovan menyampaikan materi mengenai pengertian paham radikalisme serta konsekuensi buruk yang dapat ditimbulkannya. Beliau menekankan betapa pentingnya bagi para pelajar untuk memahami ancaman ini agar mampu membentengi diri dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan keluarga.

“Adik-adik pelajar SMA Negeri 3 yang kami banggakan, kehadiran kami di sini bertujuan untuk mensosialisasikan pemahaman tentang radikalisme dan akibatnya. Kami berharap melalui kegiatan ini, kalian semua dapat mengerti dan memiliki bekal untuk melindungi diri dari pengaruh paham tersebut dalam kehidupan sehari-hari,” tegas Danovan.

Lebih lanjut, Danovan menjelaskan paham radikalisme sangat bertentangan dengan program-program pemerintah yang bertujuan untuk menciptakan persatuan dan kesatuan bangsa. Kehadiran pihak kepolisian di tengah-tengah para pelajar adalah untuk memberikan gambaran yang jelas dan informasi yang akurat, sehingga mereka tidak mudah terjerumus ke dalam paham yang berbahaya tersebut.

Pada kesempatan yang sama, Danovan juga mengimbau para siswa untuk fokus pada tugas utama mereka sebagai pelajar, yaitu belajar dengan sungguh-sungguh, mencari ilmu pengetahuan, dan mengembangkan potensi diri hingga meraih cita-cita. Danovan mengingatkan agar para siswa tidak terlibat dalam kegiatan yang melanggar hukum atau terpapar oleh paham radikalisme yang merusak.

Menariknya, kegiatan sosialisasi ini juga melibatkan seorang mantan narapidana teroris (eks napiter) yang turut berbagi pengalamannya. Ia menceritakan bagaimana awal mula dirinya terjerumus dalam jaringan terorisme dan dampak negatif yang dialaminya. Dalam testimoninya, ia mengimbau kepada para pelajar untuk lebih berhati-hati dalam bergaul dan selektif dalam memilih teman.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *