Anak SD di Jakarta Kekurangan Gizi, Rentan Alami Gangguan Memori dan Konsentrasi

Temankita.com, Samarinda– Studi terbaru Fokus Kesehatan Indonesia (FKI) mengungkap fakta memprihatinkan: dari 500 siswa SD di Jakarta yang diteliti, banyak yang mengalami kekurangan zat besi, energi, hingga menunjukkan tanda-tanda perawakan pendek akibat kurang gizi. Lebih parah, kekurangan ini berdampak langsung pada kemampuan kognitif mereka, terutama gangguan memori kerja (working memory).

Tanpa working memory yang oke, anak nggak bisa fokus, susah ngikutin instruksi guru, apalagi ngafal pelajaran,” ujar Nila Moeloek, Direktur Eksekutif FKI sekaligus mantan Menteri Kesehatan RI, Selasa (22/10/2024).

Peneliti utama FKI, Ray Wagiu Basrowi, mengungkapkan bahwa anak dengan status gizi buruk memiliki risiko tiga kali lipat lebih besar mengalami gangguan memori kerja. Bahkan, 30 persen siswa kelas 3–5 yang mengalami anemia sudah menunjukkan gejala sulit konsentrasi.

Ini bukan cuma soal fisik. Anemia bikin anak jadi lemot, susah fokus, dan sulit mikir logis,” tegas Ray.

Dari penelitian tersebut, 19 persen anak dinyatakan anemia, mayoritas akibat kekurangan zat besi. Sementara 28 persen kekurangan energi dan 63 persen kekurangan karbohidrat, yang notabene penting untuk bahan bakar otak.

Gimana mau belajar kalau makan aja enggak cukup? Karbohidrat dan zat gizi makro itu sumber energi utama buat otak anak,” sambung Nila.

Kondisi ini dinilai sebagai bom waktu bagi masa depan pendidikan nasional, jika tidak segera ditangani secara serius dan kolektif oleh pemerintah, sekolah, serta orang tua.

FKI mengimbau langkah sederhana seperti sarapan bergizi, bekal sehat, dan edukasi gizi untuk keluarga sebagai fondasi solusi jangka panjang.(Arianto)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *