Nhazarudin: Kita Masih Butuh ‘Saras-Saras’ di DPR RI untuk Regenerasi Politik
Temankita.com, SAMARINDA – Keputusan Rahayu Saraswati Djojohadikusumo mengundurkan diri dari jabatannya sebagai anggota DPR RI Fraksi Partai Gerindra memantik gelombang reaksi, terutama dari kalangan pemuda di Kalimantan Timur.
Saraswati, keponakan Presiden Prabowo Subianto, resmi mengumumkan pengunduran dirinya melalui akun Instagram pribadi pada Rabu (10/9/2025) malam. Dalam video berdurasi enam menit, ia menyampaikan permintaan maaf atas pernyataan kontroversialnya yang sempat viral. Saras menilai ucapannya melukai banyak pihak, khususnya anak muda, dan memilih mundur sebagai bentuk tanggung jawab moral.
Namun, keputusan tersebut justru dinilai sebagai kehilangan besar bagi dunia politik nasional.
“Saras Bukan Sekadar Politisi Muda”
Ketua Angkatan Muda Mahasiswa Banjar (AMMBAN) Kaltim sekaligus Ketua Front Aksi Mahasiswa (FAM) Kaltim, Nhazarudin, menyebut langkah Saraswati sebagai kerugian besar bagi parlemen.
“Mundurnya Mbak Saras adalah kehilangan besar. Ia bukan sekadar politisi muda, tapi representasi suara progresif yang mampu menjembatani gagasan anak muda dengan problematika rakyat kecil,” ujar Nhazarudin, Kamis (11/9/2025).
Menurutnya, Saraswati dikenal dekat dengan organisasi kepemudaan dan terbuka berdialog dengan generasi muda. “Beliau sosok yang tidak elitis, berani menghadirkan perspektif baru di tengah politik yang sering kering dari ide,”tambahnya.
Alarm untuk Regenerasi Politik
Nhazarudin menegaskan, mundurnya Saraswati menjadi alarm penting bagi partai politik agar serius membuka ruang regenerasi.
“Kita butuh lebih banyak Saras-Saras lain di DPR RI. Kehadiran anak muda di parlemen bukan sekadar simbol, tapi kebutuhan strategis bangsa, bukan pemanis demokrasi,” tegasnya.
Ia bahkan mendorong DPP Partai Gerindra meninjau ulang keputusan pengunduran diri Saraswati. “Harapan kami, masih ada ruang bagi beliau untuk tetap melanjutkan kiprahnya. DPR RI masih membutuhkan sosok muda dengan kapasitas intelektual seperti Saras,” ujarnya.
Sebagai penegasan sikap, AMMBAN mengajak seluruh partai politik memperluas partisipasi generasi muda, memberi kepercayaan kepada kader potensial, dan memastikan regenerasi politik berjalan sehat.
“Partisipasi anak muda di parlemen harus dipandang sebagai strategi besar menghadirkan kebijakan yang lebih responsif terhadap kepentingan rakyat,” pungkas Nhazarudin.(Ar)
Leave a Reply