Temankita.com, Samarinda– Wakil Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Seno Aji menyoroti tren positif ekonomi daerah yang disertai penurunan angka kemiskinan dan peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat kemiskinan Kaltim kini berada di angka 5,17 persen, sedangkan IPM naik menjadi 78,5 persen.
Meski begitu, Seno mengingatkan bahwa pertumbuhan ekonomi Kaltim masih belum signifikan dan terlalu bergantung pada sektor pertambangan batu bara.
“Dari hasil BPS, angka kemiskinan kita turun, saat ini sudah menjadi 5,17 persen. Menurut informasi BPS, tren ini akan terus menurun hingga akhir tahun nanti. Tapi yang sedang kita atensi adalah pertumbuhan ekonomi yang naik, tapi belum signifikan,” ujar Seno Aji di Kantor Gubernur Kaltim, Senin (6/10/2025).
Ia menilai dominasi sektor tambang membuat struktur ekonomi Kaltim rapuh terhadap gejolak harga global. “Kita ingin pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur bisa signifikan. Ternyata pengaruh besarnya masih di pertambangan batu bara. Kita harus punya ekonomi lain yang bisa menjadi pengganti sektor tambang,” tegasnya.
Seno menyebut pemerintah provinsi tengah mendorong pengembangan industri pengolahan, pertanian modern, pariwisata berkelanjutan, serta ekonomi kreatif sebagai sektor alternatif. Langkah ini diharapkan menciptakan sumber pertumbuhan baru dan memperluas lapangan kerja.
“Kita tidak bisa terus-menerus bergantung pada sumber daya alam yang tidak terbarukan. Karena itu, kita dorong tumbuhnya sektor-sektor ekonomi baru yang bisa menopang keberlanjutan pembangunan,” katanya.
Selain itu, Seno juga mengapresiasi kenaikan IPM Kaltim yang mencapai 78,5 persen, menandakan kualitas sumber daya manusia semakin membaik. “IPM kita naik, sekarang ada di angka 78,5. Ini sangat bagus. Usia harapan hidup masyarakat Kaltim juga meningkat, artinya kesejahteraan dan kualitas hidup kita makin baik,” pungkasnya.(Ar)
Leave a Reply