Temankita.com, Samarinda — Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Nasional bersama Ikatan Alumni Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman (IKA Faperta UNMUL) menjalin kerja sama dalam penyelenggaraan Seminar Nasional bertajuk “Energi Baru Terbarukan (EBT) di Era Net Zero Emission: Transisi Energi Indonesia Tanpa Nuklir”, yang akan digelar pada 27 Oktober 2025 di Kampus Universitas Mulawarman, Samarinda.

Kegiatan ini menjadi wadah strategis bagi akademisi, pemerintah, dan pelaku industri untuk membahas strategi, tantangan, dan peluang transisi energi dari sumber fosil menuju energi bersih dan berkelanjutan, sejalan dengan komitmen Indonesia menuju Net Zero Emission 2060.
Ketua Umum KTNA Nasional, Ir. M. Yadi Sofyan Noor, dalam surat usulan yang disampaikan kepada Rektor Universitas Mulawarman, menekankan bahwa seminar ini diharapkan menjadi forum akademik yang konstruktif dan berimbang dalam membahas arah kebijakan energi nasional, khususnya terkait posisi Indonesia dalam pengembangan energi baru terbarukan tanpa ketergantungan pada nuklir.
Sementara itu, Ketua IKA Faperta Universitas Mulawarman, Fahrizal, yang juga bertindak sebagai sekretaris dalam kegiatan ini, mengatakan bahwa tujuan utama seminar ini adalah mendukung pencapaian target Net Zero Emission Indonesia pada tahun 2060, sekaligus menyelaraskan pemahaman dan langkah semua pihak agar transisi energi berjalan efektif dan berkelanjutan.
“Kita ingin mempercepat peralihan dari energi fosil menuju sumber energi bersih seperti surya, angin, biomassa, dan panas bumi. Ini bukan hanya soal teknologi, tapi juga perubahan mindset dan kebijakan yang berpihak pada masa depan hijau,” ujar Fahrizal.
Seminar ini juga menyoroti berbagai tantangan dalam pengembangan EBT, mulai dari persoalan teknis, pembiayaan, regulasi, hingga aspek sosial seperti pembebasan lahan. Melalui diskusi terbuka, para peserta akan mencari solusi inovatif dan kolaboratif untuk mempercepat transisi energi nasional.
Sejumlah tokoh nasional dan pakar energi, lingkungan, serta kebumian dijadwalkan hadir sebagai pembicara, di antaranya:
- Prof. Rinaldy Dalimi, Ph.D. (Guru Besar FT Universitas Indonesia) – Transisi Energi di Indonesia tanpa Nuklir
- Dr. Sonny Keraf (Mantan Menteri Lingkungan Hidup) – Dampak dan Risiko PLTN terhadap Lingkungan Hidup
- Dr. Herman Darnel Ibrahim (Mantan Direktur Operasional PLN) – Kesiapan Indonesia Membangun PLTN dari Segi Kebijakan, SDM, dan Persyaratan IAEA
- Dr. Surono (Pakar Vulkanologi dan Kegempaan) – Keamanan PLTN di Tengah Potensi Bencana Alam dan Perubahan Iklim
- Fabby Tumiwa (CEO Institute for Essential Services Reform) – Tinjauan Keekonomian PLTN di Indonesia
- Ir. M. Yadi Sofyan Noor (Ketua Umum KTNA Nasional) – Risiko PLTN terhadap Pertanian dan Perikanan di Indonesia
- Perwakilan Universitas Mulawarman – Pendidikan tentang Energi Nuklir di Perguruan Tinggi
Selain membahas risiko dan potensi energi nuklir, seminar ini juga menekankan pentingnya penguatan energi bersih berbasis EBT sebagai langkah nyata mewujudkan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Melalui kolaborasi antara KTNA dan IKA Faperta Universitas Mulawarman ini, diharapkan lahir rekomendasi kebijakan dan ide inovatif yang dapat memperkuat arah pembangunan energi nasional, sekaligus menumbuhkan kesadaran masyarakat dan generasi muda terhadap pentingnya transformasi energi menuju masa depan hijau.
Leave a Reply