Tujuh Banua Gelar Festival Bhinneka Tunggal Ika, Hadirkan 55 Suku di Kabupaten Berau

TemanKita.com, BERAU – Ajang 7 Banua Festival kembali digelar dan menyita perhatian publik. Kata “fenomenal” menjadi gambaran yang tepat untuk menggambarkan antusiasme puluhan paguyuban suku di Kabupaten Berau yang berkumpul dalam satu kegiatan besar di Hotel Mercure, Sabtu (15/11/2025).

Festival yang mengusung tema “Bhinneka Tunggal Ika: Walaupun Berbeda Tetap Satu Jua” ini bertujuan mempererat persatuan, memelihara nilai kebudayaan, serta meneguhkan semangat kesatuan di Bumi Batiwakkal.

Acara perencanaan festival dihadiri para ketua suku dan paguyuban se-Nusantara yang telah lama bermukim di Berau. Hadir pula dua kesultanan besar, yakni Sultan Gunung Tabur dan Sultan Sambaliung, sebagai tokoh adat yang menjadi panutan masyarakat Berau.

Kegiatan ini dinakhodai oleh Wagimin sebagai Ketua Panitia dan Ajad Sudrajad sebagai Sekretaris. Keduanya menegaskan bahwa festival ini menjadi momentum penting untuk meneguhkan harmoni antar-suku serta menjaga warisan budaya lokal.

Festival akan berlangsung selama tujuh hari pada Januari 2026, diselenggarakan di dua lokasi berbeda, yakni Tepian Ahmad Yani dan GOR Pemuda. Setiap suku akan menampilkan kekhasan budaya masing-masing, mulai dari seni pertunjukan, pakaian adat, hingga kuliner tradisional.

Wagimin menjelaskan bahwa pihaknya berharap kegiatan ini dapat menjadi agenda rutin tahunan bekerja sama dengan dinas terkait. Mengingat sekitar 60 suku yang ada di Kabupaten Berau memiliki ciri khas tersendiri, festival ini diyakini menjadi sarana mempererat silaturahmi dan mempromosikan kekayaan budaya daerah.

Lebih jauh, Wagimin menilai kegiatan seperti ini memiliki dampak positif bagi sektor pariwisata dan ekonomi masyarakat. Festival budaya dinilai mampu menarik wisatawan sekaligus mempromosikan destinasi wisata Berau, sehingga tidak hanya bergantung pada sektor pertambangan batubara.

Di kesempatan yang sama, Ajad Sudrajad menyampaikan apresiasi kepada seluruh paguyuban yang hadir dalam rapat perencanaan. Ia menuturkan, panitia telah menyerap berbagai masukan dan gagasan dari para perwakilan suku.

Salah satu hal menarik yang diungkapkan adalah adanya tambahan peserta dari beberapa paguyuban dalam lomba perahu panjang pada pelaksanaan festival mendatang. Ajad menilai, hal ini akan memberi warna baru dan menambah semangat dalam gelaran lomba tradisional tersebut.

(bram)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *