Tanggul Penahan Lumpur Pematangan Lahan Jebol, Rumah di Jalan M Said Tergenang Lumpur

Temankita.com, Samarinda- Hujan dengan curah tinggi, mengguyur Kota Samarinda sejak Selasa (31/1/2023) sore.Hujan dengan curah tinggi dan dalam waktu panjang itu, menyebabkan sejumlah kawasan tergenang banjir disertai lumpur.

Seperti yang terjadi di Jalan M. Said Gang 6 Kelurahan Lok Bahu Kecamatan Sungai Kunjang Selasa (31/1/2023) malam.

Endapan lumpur setinggi 5 centimeter yang timbul pasca banjir di sepanjang Jl M Said Gg6 Lok Bahu, menyebabkan aktivitas di kawasan tersebut terhambat.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Samarinda, Suwarso mengatakan, pihaknya sudah mengerahkan anggota TRC BPBD untuk melakukan pembersihan di lokasi yang tergenang lumpur.

“Info dari anggota TRC lokasi yang tergenang lumpur sepanjang kurang lebih 1 kilometer. Kami kerahkan 6 anggota dibantu TNI Polri dan relawan untuk melakukan pembersihan endapan lumpur tersebut,” ucap Suwarso saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon.

Suwarso menyebut upaya yang bisa dilakukan malam ini adalah melakukan pembersihan lumpur yang menggenang di jalan dan di dalam rumah warga,” terangnya.

Babinsa Kelurahan Lok Bahu, Sertu Sulistiyo mengatakan terjadinya endapan lumpur tersebut akibat tanggul darurat yang dibuat pihak pengembang jebol.

“Tanggul darurat untuk mengatasi aliran lumpur dari atas jebol,” terang Sulistyo.

Lebih lanjut Sulistyo mengatakan, kegiatan pemetaan perumahan The Premiere Hills sebenarnya sudah disegel oleh pihak PUPR Kota Samarinda, lantaran Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (Amdal)-nya belum terpenuhi.

Sebelum kejadian ini, Sulistyo mengatakan pihak pengembang sudah melakukan normalisasi parit di dalam gang maupun di jalur protokol Jl M Said.

“Sebelumnya pihak pengembang sudah melakukan normalisasi parit-parit, pembuangan sendimen lumpurnya yang berada di dalam gang 6 blok A, Blok B dan blok C termasuk Jalan M Said,” imbuh Sulistyo.

Ditambahkan, saat ini pihak pengembang tengah melaksanakan normalisasi parit di Jalan M Said. Namun belum selesai pekerjaan normalisasi tersebut, hujan turun lagi disertai lumpur.

“Rumah yang terdampak masih dalam pendataan Ketua RT. Namun untuk rumah yang kemasukan lumpur tidak bisa istirahat malam ini. Lantaran kasurnya ikut terkena lumpur. Sebagian besar warga di sini tidak menggunakan ranjang, tidurnya di atas lantai, jadi kasurnya kena lumpur,” tutup Sulistyo.

Rencananya, BPBD Kota Samarinda, pihak Kelurahan Lok Bahu dan pengembang akan segera meninjau lokasi yang terdampak lumpur tersebut. (AS)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *