Pedagang Galau Lokasi Relokasi Sementara Pasar Pagi Direvitalisasi

Temankita.com, Samarinda- Keinginan Pemkot Samarinda mempercantik kota yang sudah berusia 352 tahun ini, salah satunya dengan merevitalisasi Pasar Pagi.

Salah satu pasar tradisional bahari di Samarinda itu, selain direkonstruksi juga akan ditingkatkan dan dilengkapi dengan pasar moderen dan ruang terbuka hijau.

Rencana Pemkot merevitalisasi Pasar Pagi itu, tak ayal membuat pedagang galau. Sebabnya, pedagang yang sudah merasa mapan dan mempunyai langganan tetap itu khawatir ketika direlokasi sementara Pasar Pagi direvitalisasi, jualan mereka akan terpengaruh.

Revitalisasi Pasar Pagi diketahui menelan anggaran kurang lebih Rp 280 Miliar, sebagaimana diungkapkan Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Samarinda Marnabas pada media ini Rabu (1/2/2023).

“Perencanaan akan diselesaikan tahun ini juga (2023-red). Untuk pengerjaannya, akan dilakukan pada 2024 nanti, semoga saja tidak ada kendala,” papar Marnabas.

Salah seorang pedagang di Pasar Pagi yang menjajakan nasi pecel, Sutarmi, mengaku sudah jualan di Pasar Pagi selama 17 tahun.

Sutarmi telaten menekuni jualan nasi pecelnya di Pasar Pagi, karena ikut menjadi mata pencaharian bagi keluarganya. Rencana revitalisasi pasar tempatnya mengais rezeki, Sutarmi setuju.

Namun lokasi reloksi sementara pasar dipugar, Sutarmi meminta Pemkot mencarikan lahan yang juga ramai.

“Dibilang senang ya senang. Kan pasarnya mau dibagusin. Dibilang tidak ya tidak, sebab relokasi untuk kami para pedagang belum tau di mana. Intinya kami rakyat kecil ini cuma bisa mengikuti saja apa yang pemerintah lakukan selama tidak merugikan kami,” ucap lugas Sutarmi, Kamis (2/2/2023).

“Untuk sosialisasi dari Dinas Perdagangan belum ad. Tapi rasanya memang semua pedagang di sini sudah tahu tentang rencana tersebut. Sedikit khawatir karena kami masih belum mengetahui titik relokasi yang nantinya akan menjadi lahan sementara kami untuk berjualan. Ada yang bilang di Daerah Pasar Segiri 2, ada yang bilang di Citra Niaga, masih belum jelas, hanya dari mulut ke mulut para pedagang saja,” ucapnya kembali.

Ia juga mengatakan harapannya terkait rencana tersebut jika memang nantinya terealisasi.

“Semoga sesuai rencana ya, saya punya lahan 2 petak di sini, semoga saat nanti proyek tersebut jadi ya tempat yang saya miliki saat ini jangan dipisah jauh-jauh lah, repot, apalagi saya jualan makanan. Semoga juga tidak terbengkalai proyeknya dan segera diinformasikan titik relokasi sementaranya agar kami para pedagang juga dapat bersiap-siap,” tutup Sutarmi. (AS)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *