Nasib 5.997 Honorer Belum Jelas, Pemkot Balikpapan Tunggu Arahan Pusat

Temankita.com, Samarinda-Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan hingga saat ini belum bisa memberikan kepastian terkait nasib ribuan tenaga honorer. Sekretaris Kota (Sekkot) Balikpapan Muhaimin menyampaikan, dirinya hingga saat ini masih menunggu arahan dari pemerintah pusat.
Pihaknya telah menyerahkan daftar tenaga honorer yang ada di lingkungan Pemkot Balikpapan kepada Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB).

Hal ini dilakukan untuk menindaklanjuti permintaan dari yang Presiden RI Joko Widodo dalam Pembukaan Rapat Kerja Nasional Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) Tahun 2023 di Hotel Novotel Balikpapan, pada 23 Februari 2023 lalu, yang meminta Menpan RB agar mencarikan jalan tengah terhadap keberadaan tenaga honorer yang ada di daerah.

“Dengan arahan yang disampaikan, yang ada surat edaran dari Menpan RB, kita dengan teman-teman BKPSDM telah menyampaikan data tersebut ke Kementerian. Dan kita juga sudah menyosialisasikan ke masing-masing OPD, dan OPD juga sudah memberikan data sesuai dengan yang dimaksud bahwa batas akhir adalah tanggal 23 November tahun 2023,” kata Muhaimin, Senin (27/2/2023).

Selanjutnya, ia menuturkan, pihaknya tinggal menunggu arahan dari Kementerian terhadap tindak lanjut dari keberadaan ribuan tenaga honorer tersebut.

“Setelah dapat kita serahkan, kan data kita sudah kita sampaikan, kita tunggu arahan saja,” ujarnya.

Ia menerangkan, data yang diserahkan itu tercatat mencapai 5.997 tenaga honorer. Paling banyak berasal dari Dinas Pendidikan.

“Hampir 2.000 itu adalah guru, kemudian tenaga kesehatan dan yang ketiga adalah tenaga teknis seperti tenaga DPU, tenaga kebersihan DLH dan administrasi. Intinya kita tidak boleh lagi menambah tenaga honor,” terangnya.

Ditambahkannya, memang ada beberapa tenaga honorer yang tidak bisa digantikan seperti tenaga teknis, guru dan kesehatan.

“Intinya kita sampaikan data terlebih dahulu dan tidak lanjutnya nanti dari Kementerian seperti apa, tapi kita sampaikan pemilihan itu karena memang ada tenaga yang tidak bisa digantikan oleh orang lain berbeda dengan tenaga yang bisa digantikan oleh orang lain seperti tenaga administrasi yang ada di kantor. Tapi kalau yang teknis dan sangat teknis apalagi yang spesifik itu sulit digantikan,” ungkapnya. (AS)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *