Tepung Terigu Cenderung Turun di Ramadan

Temankita.com, Samarinda- Setiap menjelang hari besar keagamaan terutama Idul Fitri, biasanya terjadi peningkatan konsumsi tepung terigu selama bulan Ramadan.

Termasuk di Ramadan 2023 ini, konsumsi tepung terigu masyarakat Indonesia mengalami kenaikanm.

Biasanya peningkatan konsumsi salah satu jenis sembako itu diikuti dengan kenaikan harga.

Ternyata dari pantauan Busam.ID, gejolak harga kenaikan pada tepung terigu sebagai baku cemilan dan kue ini, yang diprediksi banyak pihak tidak terjadi.

Malah sebaliknya, harga tepung terigu cenderung mengalami penurunan.

Assisstant Manager Sub Regional Kaltimtara PT Indofood Sukses Makmur Tbk Divisi Bogasari Flour Mills, Ahada Almayuda menjelaskan bahwa peningkatan permintaan tepung terigu di Kaltim (Kalimantan Timur) pada bulan Ramadan dan menjelang Lebaran Idil Fitri bisa mencapai 10 hingga 15 persendl dibanding bulan-bulan sebelumnya.

Ia membandingkan, permintaan tepung terigu di Kaltim sekitar 100 ton/hari.

Permintaan tersebut tercover untuk wilayah Samarinda, Kubar, Kukar dan Kutim.

Ternyata menurut Ahada, selama kurun Ramadan hingga menjelang Idulfitri, permintaan tepung terigu diketahui meningkat sampai 120-130 ton per harinya.

“Untuk lonjakan permintaan terigu bisa meningkat 10 -15 persen dari pada hari biasanya. Kondisi ini lantaran munculnya banyak UMKM musiman yang menjual kue-kue takjil selama Ramadan. Jadi ikut meningkatkan konsumsi tepung terigu,” papar Yuda pada awak media pada, Rabu (12/4/2023).

Ia lalu menjelaskan terkait peningkatan permintaan tepung terigu tidak diikuti dengan kenaikan harga atau mengalami inflasi.

Sebab selama periode kenaikan pihak distributor memantau dengan ketat. Dikatakannya harga tepung terigu sangat stabil, bahkan alami penurunan selama dua semester terakhir.

Perusahaan produsen tepung terigu bermerek di Indonesia ini, mematok harga grosir tepung terigu kemasan 25 kg (kilogram) seharga Rp 220 ribu per karung.

Harga tersebut turun dari harga sebelumnya sebesar Rp 245 ribu per karung.

Hal itu karena pasokan impor gandum sebagai bahan dasar produksi tepung terigu tetap aman masuk ke Indonesia.

Terutama impor gandum yang berasal dari Australia dan Amerika Serikat (AS).

“Polemik supply and demand gandum kita sudah selesai sejak semester kedua tahun 2022. Saat ini, stok berlimpah sehingga harga bisa ditekan,” jelas Yuda.

Menurutnya jalur distribusi tepung terigu ke seluruh wilayah Kaltim akan dipastikan aman tanpa kendala.

Pihaknya memiliki dua stock point pergudangan utama di Samarinda dan Balikpapan.

Serta didukung dengan 34 distributor dan 130 agen yang mengkaver seluruh wilayah Kaltim-Kaltara.

“Kami dituntut agar dapat menjaga suplai distribusi tepung terigu di wilayah ini supaya aman dan merata. Karena ini berkaitan dengan kebutuhan pangan masyarakat,” tutupnya.
(AS)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *