Temankita.com, Samarinda-Perbedaan suhu yang signifikan antara Indoensia dan Arab Saudi menjadi perhatian Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim. Hal tersebut disampaikan Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kaltim Setyo Budi Basuki.
Dirinya mengingatkan kepada para jamaah haji untuk memperhatikan asupan cairan. Minum air sesering mungkin untuk menghindari dehidrasi yang menjadi pemicu awal penyakit bawaan menjadi berat.
Dirinya menjelaskan, pengelolaan kesehatan menjadi hal yang penting, mengingat suhu udara di Arab Saudi jauh lebih tinggi dibandingkan Indonesia. Terlebih saat ini suhu di Kota Madinah bahkan mencapai 40 derajat celcius.
“Wajib minum air putih sesering mungkin. Jangan merasa tidak haus terus tidak minum. Harus dipaksa supaya tubuh tetap bugar dan terhidrasi dengan baik. Kalau kurang cairan, tubuh kita akan lemas, apalagi ibadah haji memerlukan fisik yang prima karena rangkaian ibadah yang panjang,” ucapnya dalam podcast Diskominfo Kaltim.
Perbedaan suhu yang ekstrem tersebut, ditambah lagi kelembapan yang rendah di Arab Saudi, menimbulkan potensi dehidrasi bagi jamaah haji. Kondisi ini dapat mengarah pada situasi yang lebih parah yakni heat exhausted bahkan heat stroke. Jadi, asupan mineral yang cukup menjadi kunci penting menjaga jamaah haji tetap terhidrasi dengan baik.
“Terutama bagi jamaah lansia, cuaca ekstrem sangat memengaruhi aktivitas. Bisa juga dengan minum oralit satu bungkus dilarutkan ke 600 mililiter air, setiap hari. Ingat, jangan tunggu haus,” tutupnya.(AS)
Leave a Reply