Skrining Tuberculosis untuk Pasien Diabetes Melitus Gratis di Labkesda

Temankita.com, Samarinda-Labkesda Kota Samarinda meluncurkan program Skrining Tuberculosis khusus bagi pasien pengidap diabetes melitus atau diduga menderita kondisi ini.

Skrining tersebut bertujuan untuk meningkatkan deteksi dini dan pengobatan tuberculosis pada pasien diabetes melitus yang rentan terhadap infeksi bakteri ini.

Yang menarik, biaya untuk pemeriksaan rontgen thorax dalam rangka skrining ini di Labkesda Kota Samarinda tidak dipungut sepeser pun alias gratis.

“Dalam alur pelayanan Skrining Tuberculosis ini, langkah pertama adalah ketika pasien yang sudah mengidap diabetes melitus atau diduga menderita kondisi tersebut datang ke Labkesda yang terletak di Jalan Pelita,” kata tim Humas Labkesda Kota Samarinda, Eko Prasetya.

Labkesda Kota Samarinda memiliki fasilitas dan tenaga medis yang terlatih memberikan pelayanan optimal kepada pasien diabetes melitus.

Setibanya di Labkesda, pasien akan menjalani Skrining Anamnesa, yaitu proses pengumpulan informasi mengenai riwayat kesehatan pasien.

Alur pelayanan Skrining Tuberculosis pada pasien diabetes melitus. Ft by Dok. Labkesda Samarinda

“Skrining Anamnesa ini penting untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang kemungkinan adanya infeksi tuberculosis pada pasien diabetes melitus. Dengan demikian, tim medis dapat menentukan langkah selanjutnya dengan lebih akurat,” jelas Eko.

Setelah Skrining Anamnesa, langkah berikutnya adalah pasien akan menjalani pemeriksaan rontgen thorax.

“Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengevaluasi kondisi paru-paru pasien dengan menggunakan sinar-X. Rontgen thorax menjadi salah satu metode yang efektif untuk mendeteksi kemungkinan adanya infeksi tuberculosis pada pasien diabetes melitus,” tambahnya.

Hal yang patut dicatat adalah Labkesda Kota Samarinda menyediakan pemeriksaan rontgen thorax secara gratis bagi pasien yang mengikuti program Skrining Tuberculosis ini.

Pemeriksaan yang diberikan secara cuma-cuma ini menjadi komitmen Labkesda dalam meningkatkan aksesibilitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat, terutama mereka yang membutuhkan perawatan khusus seperti pasien diabetes melitus.

Setelah menjalani pemeriksaan rontgen thorax, pasien dapat pulang dan hasil pemeriksaan akan segera diproses oleh tim medis di Labkesda.

“Jika ditemukan indikasi adanya infeksi tuberculosis, pasien akan segera diarahkan untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan yang sesuai. Tindakan cepat ini penting untuk mencegah kemungkinan komplikasi yang lebih serius,” kata Eko.

Dengan meluncurnya program Skrining Tu.berculosis yang melibatkan pemeriksaan rontgen thorax gratis bagi pasien diabetes melitus, Labkesda Kota Samarinda berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pencegahan dan pengobatan dini terhadap tuberculosis.

Selain itu, program ini juga diharapkan dapat membantu mengurangi beban biaya kesehatan yang harus ditanggung oleh pasien diabetes melitus dalam upaya mengelola kondisi mereka secara holistik.

Labkesda Kota Samarinda mengimbau kepada semua pasien diabetes melitus atau yang diduga menderita kondisi ini untuk memanfaatkan program Skrining Tuberculosis ini sebagai langkah awal dalam menjaga kesehatan mereka.

“Dengan melakukan skrining secara rutin, diharapkan akan lebih banyak kasus tuberculosis yang dapat terdeteksi secara dini, sehingga pengobatan dapat segera diberikan untuk meminimalkan dampak negatif terhadap pasien,” tutup Eko. (AS)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *