Temankita.com, Samarinda- Pabrik tahu di kilometer 4, Jalan 45 RT 31 Dusun Tegal Anyar, Desa Loa Janan Ulu, Kecamatan Loa Janan, Kutai Kartanegara (Kukar) dikabarkan meledak, Minggu (17/7/2022).
Kuatnya ledakan tersebut menyebabkan satu orang tewas di lokasi kejadian dan satu orang lainnya mengalami luka ringan.
Kapolsek Loa Janan Iptu Aksarudin Adam memberikan konfirmasi kepada media Busam.ID melalui saluran telepon, kejadian bermula saat korban bernama M Puji Utomo (50) sebagai pemilik pabrik datang ke lokasi tempat memasak tahu.
“Di pabrik tahu tersebut ada dua pekerja bernama Feri (21) dan Supriyono (27) sedang merebus tahu secara manual menggunakan ketel. Yang mana ketel berupa tabung yang berfungsi untuk menghasilkan uap panas yang digunakan untuk memanaskan bubur kedelai,” kata Aksarudin.
Ketel yang tidak dilengkapi alat pengukur panas atau temperature itu diduga kekurangan air, ketel kemudian mengalami tekanan panas berlebih dan langsung meledak.
Kuatnya ledakan, ketel tersebut sampai terbang dan menghantam korban M Puji Utomo yang berdiri sekitar 3 meter dari posisi ketel. Akibatnya kedua kaki korban putus dan tewas di tempat, sementara ketel tersebut, usai mengenai korban langsung terpental ke atas dan terjatuh kedalam toilet pabrik.
“Selain Puji Utomo, dua pekerja lainnya juga terpental, hanya saja bagi Supriyono hanya mengalami luka akibat percikan air panas dari tabung ketel tersebut sedangkan Feri hanya terpental dan mengalami syok,” ujar Aksarudin lagi.
Korban meninggal langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Moeis Samarinda, sedangkan Supriyono dilarikan ke Puskesmas Loa Janan untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Usai kejadian, pihak kepolisian bersama warga lainnya melakukan pencarian potongan kaki korban sebelah kiri yang sempat hilang saat terkena ketel.
“Potongan kakinya ditemukan di atas atap rumah karena terpental,” terangnya.
Menurutnya, kejadian seperti ini sudah pernah terjadi di tahun 2016 yang menimbulkan korban jiwa.
Untuk mengantisipasi kejadian yang sama pihaknya melakukan pemantauan lebih lanjut ke pabrik-pabrik tahu lainnya yang berada di kawasan Loa Janan.
“Kami menghimbau kepada pengusaha tahu lainnya agar menggunakan ketel yang aman dan dilengkapi alat ukur dan otomotasi membuang uap panas apabila terjadi kelebihan panas,” tegasnya. (AR)
Leave a Reply