Temankita.com, Samarinda- Dalam beberapa hari terakhir, sebagian wilayah di Kota Samarinda alami kelangkaan gas LPG 3 kilogram (Kg) atau bisa disebut Melon. Akibatnya, lonjakan harga pertabung di eceran mencapai harga fantastis yakni Rp 40 ribu.
Anna, salah seorang warga Jl Revolusi menyatakan kesulitan mendapatkan gas tersebut, walaupun akhirnya dia tetap berhasil memperolehnya di eceran dengan harga Rp 40 ribu pertabung, di daerah Rapak Indah, arah ke Loa Bakung.
“Daripada tidak dapat gas sama sekali, ya terpaksa beli dengan harga Rp 40 ribu itu,” ujarnya.
Permasalahan tersebut juga menjadi perbincangan di Whatsapp Group Info Samarinda. Salah seorang anggota grup bernama Mitha melaporkan, di sekitar perumahan Karpotek tempat dia tinggal masih aman dengan harga lama, hanya saja pembelian harus dilakukan dengan menunjukkan KTP.
“Di Karpotek masih aman. Alhamdulillah di pangkalan masih harga lama hanya saja ya harus pakai KTP,” ujarnya.
Irsan, staff di Perumda Varia Niaga, menjelaskan, saat ini stok gas melon memang sedang kosong.
“Masih kosong, nanti tanggal 11 Januari baru ada lagi, harganya Rp 18 Ribu,” jelasnya.
Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda langsung mengambil tindakan menghadapi kelangkaan tersebut di sejumlah kawasan. Dalam rapat dengan PT Hiswana Migas, distributor resmi, Wakil Wali Kota Samarinda, Rusmadi, diminta dilakukan penambahan kuota hingga 30.800 tabung. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap lonjakan permintaan selama periode Natal dan Tahun Baru.
“Semoga dengan tambahan kuota ini, gas elpiji 3 kg tidak lagi langka dan harga kembali stabil,” harap Rusmadi.
Ia menekankan pentingnya tindakan cepat untuk menjamin ketersediaan gas melon dan menjaga stabilitas harga di pasaran. (AR)
Leave a Reply